Sumber Banjir jadi Kendala Penerapan Konsep One System One Integrated - Bima News

Senin, 04 Januari 2021

Sumber Banjir jadi Kendala Penerapan Konsep One System One Integrated

Kunjungan
Wali Kota  Bima H Muhammad Lutfi SE saat mengunjungi kawasan Kabanta, akhir Desember 2020 lalu


BimaNews.id,KOTA BIMA-Konsep one system one integrated untuk menangani banjir di Kota Bima, terkendala sumber banjir dari luar Kota Bima. Pemerintah Kota Bima menyebut, saat ini konsep itu sudah terlaksana sebagian.

Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi SE jauh sebelum menjabat, selalu menyebut konsep one system one integrated dalam menangani banjir di Kota Bima.

Awal tahun 2021 ini, Kota Bima sudah dilanda banjir. Hektaran lahan sawah dan pemukiman warga di sepanjang sungai Padolo direndam banjir, dengan ketinggian yang beragam.

Sudah sejauhmana konsep one system one integrated diterapkan pemerintah saat ini?

Melalui Kasubag Pemberitaan Bagian Humas dan Protoko Setda Kota Bima Dian Fitriany mengatakan, konsep tersebut telah dilaksanakan sebagian. Seperti, penataan di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) dan penghijauan.

Konsep one system one integrated jelas Dian, DAS merupakan satu kesatuan fungsional. Terdiri dari daerah hulu-tengah-hilir dan tidak bisa ditangani sepenggal-sepenggal.

"Rencana terpadu dan berkelanjutan merupakan kunci keberhasilan konsep ini," jelasnya, Minggu (3/1).

Pengelolaan DAS kata Dian, harus dilakukan secara utuh dari hulu sampai hilir. Dengan melibatkan semua pihak yang ada di dalamnya.

Adapun pemangku kepentingan dalam pengelolaan DAS sebutnya, terdapat beberapa kementerian. Antara lain, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian LHK, Kementerian Agraria dan Tata Ruang.

“Sehingga, pengelolaan DAS tidak bisa ditangani secara sektoral. Tetapi, sebagai sebuah ekosistem yang menyatu,” terangnya.

Sehingga lanjut Dian, dalam pengelolaan DAS mengikutsertakan dan memperhatikan kepentingan semua pihak yang terkait. Termasuk, peran serta masyarakat.

"Masalah utama kita adalah kondisi hulu kita. Dimana tidak ada pohon yang bisa menyerap dan menahan air turun ke hilir," ungkapnya.

Karena itu kata Dian, saat ini Pemkot konsen memperbaikan daerah hulu bersama pihak terkait.  Hal terpenting, integrasi antar pihak-pihak yang terlibat dalam perbaikan.

Ditegaskannya, konsep penanganan banjir yang diusung pemerintah sudah ada yang terlaksana. Seperti penataan DAS dan penghijauan di wilayah Kota Bima. DLH kata Dian, sudah siapkan bibit tanaman keras seperti kemiri dan lain-lain.

"Jagung boleh, tapi tetap ada tanaman keras di sekelilingnya. Di Kabanta juga ada yang tanam pisang, yang harga pasarnya mahal dan itu berhasil. Pusat masalah kita adalah hutan yang kemudian dirambah oleh masyarakat," tutur Dian.

Dipastikannya, masalah banjir menjadi salah satu konsen yang ingin diselesaikan oleh pemerintah. Penanganan banjir ini memang masalah yang kompleks, namun menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus segera dituntaskan

Mengembalikan fungsi hutan sebagimana mestinya tutur Dian, menjadi salah satu jalan keluar yang tengah diupayakan. Bahkan kata dia, baru-baru ini Pemkot bersama Dandim 1608 Bima, Kapolres Bima Kota dan jajaran KPH Maria Donggo Massa melakukan pendekatan secara langsung dan persuasif dengan masyarakat Kabanta.

Di lingkungan kabanta sebut Dian, ada sekitar 80 hektare kawasan menjadi lahan tutupan negara yang harus dijaga fungsinya. Saat ini juga kata dia, sebagian telah dirambah oleh masyarakat sebagai lahan bercocok tanam.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi meninjau langsung kondisi lahan tersebut. Para petani juga turut hadir di sana dan menjelaskan beberapa permasalahan yang mereka hadapi.

Beberapa petani kata Dian, sudah ada yang mulai mengerti dan bersedia menanam tanaman keras di lahannya. Seperti kemiri, pisang, jambu mete dan lainnya.

Diharapkan, petani yang lain juga bisa mengikuti jejak ini. Karena tanaman keras ini juga bisa menghasilkan cukup banyak penghasilan. Tidak saja di musim tanam, tapi juga tetap berproduksi pada musim kemarau. (tin)

 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda