Bima News

Rabu, 19 November 2025

Baihaqi Siap Bawa Sepakbola NTB Makin Maju

 

Baihaqi
H Baihaqi ST MM

bimanews.id--Menjelang konferensi daerah PSSI NTB, 22 November, mencuat satu nama kandidat ketua Asprov PSSI NTB, H Baihaqi ST MM. Pembina klub Fatahillah Mataram ini diyakini akan membawa sepakbola NTB semakin maju. 

Ditemui di kantornya, Selasa, 18 November, Baihaqi mengaku siap maju. "Saya maju ini untuk memberikan perubahan di Asprov PSSI NTB dengan konsep program kerja yang sudah saya siapkan," ujarnya. 

Keinginan untuk maju, tidak lain didorong oleh cintanya terhadap dunia sepakbola NTB. Dia merasa tertantang, kenapa sepakbola NTB masih tertinggal dari beberapa daerah lain.?. 

Padaha kata Baihaqi,  NTB bukan tanpa potensi. Daerah ini sudah berkali-kali melahirkan pemain muda berbakat yang tampil di level nasional. Namun, tanpa sistem pembinaan yang konsisten, prestasi itu sulit untuk naik level lagi. Menurut dia, peran Asprov PSSI NTB dan pemerintah daerah menjadi kunci dalam membangun ekosistem sepak bola yang lebih profesional.

"Kita punya talenta cukup banyak. Tapi tidak ada yang tembus ke level kompetisi tertinggi," ujarnya. 

Lanjut Baihaqi, ini artinya ada masalah yang jadi penghambat. "Dan saya paham masalahnya ada di mana," tegasnya. 

Ketua KNPI NTB ini belum bersedia berbicara terlalu jauh. Setelah dipastikan menjadi ketua Asprov PSSI NTB dia akan membeberkan sekaligus membenahi kendala tersebut. 

Tapi secara umum dia menggambarkan bahwa sesuatu itu bisa berkembang dalam ekosistem yang baik. "Ekosistem ini yang kita benahi. Apa saja unsur ekosistem ini? Nanti saja ya," ujarnya. 

Baihaqi mengaku ingin fokus dulu pada upaya memenangkan kursi ketua Asprov. Dia optimis, karena mendapat  dukungan luas dari anggota asprov NTB. 

"Saya sudah bertemu dan berbicara dengan banyak pengelola klub anggota asprov. Baik di Lombok maupun di Pulau Sumbawa. Insyaallah mereka akan mendukung," ujarnya. 

Beberapa aspirasi yang ditangkapnya, secara  umum para pemilik klub anggota asprov menginginkan perkuatan pembinaan usia dini melalui sekolah-sekolah sepak bola (SSB) yang terstandar. 

Mendorong penyelenggaraan kompetisi pelajar dan liga antar-klub secara rutin setiap tahun. Selain itu, kolaborasi dengan dunia usaha dan BUMD perlu ditingkatkan agar ada dukungan berkelanjutan bagi pengembangan sepak bola lokal.

Baihaqi optimis dengan perencanaan yang matang, dukungan anggaran, dan komitmen pembinaan dari semua pihak, NTB bisa menjadi salah satu daerah penyumbang pemain terbaik bagi sepak bola nasional.

"Sepak bola daerah bukan sekadar olahraga, tapi juga kebanggaan dan simbol kemajuan generasi muda NTB. Kita ingin menghadirkan kebanggaan itu. Apalagi salah satu prioritas Pak Gubernur adalah sport tourism," ujar Baihaqi. 

Sepakbola bisa jadi salah satu spot pariwisata yang menarik. "Kalau NTB punya klub yang main di liga satu, bisa kita bayangkan setiap Minggu daerah kita akan kebanjiran pengunjung. Apalagi kalau misalnya kita menggelar turnamen atau kompetisi tingkat Asean atau Asia," pungkas Baihaqi. (uba)

Selasa, 18 November 2025

PWI Pusat Ingatkan Jurnalis Tak Terjebak Copy Paste dan Hoaks di Era Teknologi

PWI


bimanews.id-Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Akhmad Munir, menegaskan bahwa para jurnalis harus mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan agar tetap relevan dalam ekosistem media yang terus berkembang.

Ia menekankan pentingnya menjaga integritas dan profesionalitas sebagai fondasi utama seorang wartawan. "Apa yang harus dilakukan dalam beradaptasi pertama menjaga integritas dan kualitas wartawan. Artinya wartawan harus makin memperkuat jati diri profesional dengan menguatkannya dengan kaidah-kaidah jurnalistik," ujarnya di sela kegiatan Pekan Pendidikan Wartawan yang digelar PWI Lampung di Bandarlampung, Senin, (17/11).

Munir yang juga Direktur Utama LKBN Antara menambahkan bahwa wartawan wajib mengedepankan ketelitian dan akurasi dalam setiap karya jurnalistik.

 "Kemudian, wartawan juga harus mencari fakta yang akurat, memverifikasi data dari sumber yang kredibel atau dapat dipercaya sehingga karya-karyanya juga memeriksa dan berdasarkan kaidah-kaidah jurnalistik," katanya.

Ia mengingatkan jurnalis untuk menjauhi praktik-praktik yang merusak kredibilitas profesi. "Jangan sampai wartawan itu ikut penyakit seperti copy paste atau menjiplak karya lain, memakai AI dan katanya-katanya. Pakai teknologi AI itu boleh digunakan tapi sebagai alat bantu tools wartawan," tegasnya.

Di tengah era disrupsi, Munir juga menegaskan peran PWI dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan. 

"PWI harus terus tegak kepada menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), persatuan dan kesatuan dengan tetap memegang nilai-nilai perjuangan yang selama ini diperjuangkan," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa jurnalis harus menjadi garda terdepan dalam melawan informasi yang menyesatkan. 

"Oleh karena itu wartawan harus melawan berita-berita yang tidak benar, anti hoaks, disinformasi apalagi fitnah dan berita bohong harus dilawan," katanya.

Munir turut menyoroti tekanan yang dihadapi perusahaan media akibat pesatnya perkembangan teknologi. "Maka dari itu kami sedang meminta kepada pemerintah bagaimana perusahaan pers dapat insentif dari perpajakan. Ini kita sedang berjuang dan bersama-sama dengan asosiasi pers lainnya meminta pemerintah khususnya kepada Dirjen Pajak agar perusahaan media dapat insentif itu," jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Lampung Rahmad Mirzani Djausal yang hadir pada kegiatan tersebut menilai wartawan memiliki peran strategis dalam memperkenalkan potensi daerah. "Dengan berita-berita yang akurat jurnalis dapat membantu daerah memperkenalkan produk unggulannya agar para pengusaha ingin berinvestasi di provinsi ini, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," katanya.

Di sisi yang sama Wirahadikusumah, Ketua PWI Lampung menambahkan Pekan Pendidikan Wartawan sangat penting diadakan mengingat Lampung merupakan daerah yang terus berkembang baik dalam berbagai bidang termasuk jumlah wartawan baru.

"Jumlah anggota PWI Lampung kini salah satu yang tertinggi bahkan mungkin tertinggi di Indonesia. Hal itu dilihat dari kongres persatuan PWI dimana jumlah suara kami sama dengan Jawa Barat yakni 5 suara," ujarnya. (red) 

Senin, 17 November 2025

Minggu, 16 November 2025

Warga Dompu Lakukan Sumpah Minum Air Tanah

 

Sumpah
Seorang pria di Dompu menjalani sumpah minum air tanah lantaran dituduh meracuni salah seorang warga yang sudah meninggal dunia

bimanews.id- Tiga warga Kelurahan Bali Satu, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu menjalani sumpah minum air tanah. Sumpah ini dilakukan, lantaran salah seorang  diantara mereka dituduh memberikan kopi beracun pada seorang pemuda hingga menyebabkannya meninggal dunia.

Prosesi sumpah minum air tanah itu beredar di media sosial disaksikan puluhan warga, termasuk Ketua RT setempat. Masing-masing satu orang pria (tertuduh) bersama dua orang perempuan diketahui sebagai saksi dan pihak keluarga almarhum.

Tiga orang tersebut terlihat secara bergantian meminum air tahan dari  gelas yang sudah disediakan. Sementara di atas kepala mereka diletakkan kitab suci Al-Quran.

Masyarakat meyakini sumpah minum air tanah ini sebagai jalan untuk membuktikan kejujuran kedua pihak yang berselisih. Ada keyakinan,  jika seseorang berbohong saat bersumpah, ia akan mendapat hukuman seperti sakit atau bahkan kematian.

Lurah Bali Satu, Muzakir Akbar membenarkan kejadian itu. Prosesi itu kata dia, berlangsung di mushola kelurahan setempat pada Kamis (13/11). 

Muzakir menyayangkan prosesi itu karena melanggar norma adat di masyarakat. Bahkan, kegiatan itu digelar tanpa sepengetahuan dirinya sebagai kepala wilayah kelurahan.

"Ngapain juga Ketua RT di situ. Itu sama halnya pemerintah mendukung kegiatan semacam ini. Saya tegaskan itu bukan ritual adat, karena tidak ada dalam aturan pemerintah dan landasan hukum yang kuat," tegas Muzakir.

Kegiatan seperti ini kata dia, harus disikapi supaya memberikan pemahaman pada masyarakat. Paling tidak, kegiatan sumpah minum air tanah tidak terjadi lagi dikemudian hari.

"InsyaAllah, Senin besok saya panggil Ketua RT-nya untuk membicarakan persoalan ini. Kalaupun dari awal kegiatan sumpah itu saya tahu, pasti sudah dilarang," katanya.

Muzakir mengaku tidak tahu persis latar belakang masalah hingga munculnya kegiatan sumpah tersebut. Termasuk tiga orang warga yang terlibat sumpah minum air tanah tidak ia ketahui identitasnya. Namun, dari keterangan sejumlah warga bahwa salah satu yang terlibat dalam sumpah tersebut dituduh menuangkan racun pada kopi yang diminum almarhum.

"Pemuda itu sudah lama meninggal, bahkan sudah lewat 44 hari. Sebelum meninggal almarhum sempat dirawat di RSUD Dompu," ungkapnya.

Menurut Muzakir, tuduhan itu harusnya diselesaikan secara hukum yang berlaku. Jika almarhum meninggal tidak wajar harusnya dilaporkan ke aparat penegak hukum, bukan diselesaikan dengan cara yang melenceng dari syariat.

"Kalau benar meninggal diracun, pergi saja ke RSUD minta reka medisnya. Ataupun kalau mau lakukan otopsi. Di situ baru diketahui penyebab meninggalnya almarhum," tutur Muzakir.

Kegiatan sumpah seperti ini kata Muzakir, tidak bisa dianggap sepele. Jika sudah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada prosesi itu, siapa yang bertanggungjawab. Itu yang harus dipikirkan. 

"Jangan sampai tuduhan itu justeru jadi bumerang, karena yang dituduh bisa saja melapor balik atas pencemaran nama baik," pungkasnya. (red)

Tiga Rumah di Donggo Terbakar, Diduga Akibat Arus Pendek

 

Kebakaran
Sisa rumah panggung H Abidin,  warga Desa Doridungga, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima yang terbakar Sabtu (15/11) 

bimanews.id-Musibah kebakaran terjadi di Dusun Lakeke, Desa Doridungga, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima. Tiga Unit rumah, terdiri dari satu rumah panggung dan dua rumah permanen terbakar. 

Kebakaran yang diduga akibat arus pendek itu terjadi sekitar pukul 15.00 Wita, Sabtu (15/11). Tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut, namun kerugian ditaksir sekitar Rp. 250 juta. 

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bima, A Rifai mengatakan,  api pertama kali dilihat seorang warga pada rumah panggung milik H Abidin (80 tahun). Warga tersebut kemudian berteriak minta tolong pada warga lain. 

"Warga berdatangan ke TKP,  membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya, " sebut A Rifai. 

Karena tiupan angin cukup kencang,  api menjalar ke rumah  permanen milik H Yani (65 tahun) dan rumah lantai dua milik Juraid (60 tahun).

"Seluruh isi rumah milik Juraid hangus terbakar, " bebernya. 

Upaya pemadaman dilakukan warga berhasil, sehingga api tidak menyebar ke rumah warga lain. Kendati demikian, rumah panggung milik H Abidin hangus. Begitu juga dengan beberapa barang berharga milik koran, seperti empat unit sepeda motor, 70 sak pupuk maupun komputer. 

"Dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan di lokasi yakni,  dari Kecamatan Madapangga dan  Kabupaten Bima, " aku Rifai. 

Saat musibah kebakaran terjadi, H Abidin sedang tidak ada di rumah. Begitu juga dengan H Yani. Kabarnya sedang melaksanakan Umrah.  (red) 

Sabtu, 15 November 2025

Jumat, 14 November 2025

Diduga Arus Pendek, Rumah Panggung di Bima Terbakar

Terbakar
Rumah panggung milik Firman, warga Desa Dumu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima ludes terbakar, Kamis (13/11). 

bimanews.id-Rumah panggung  milik Firman  (40 tahun), warga RT 10 RW 01 Desa Dumu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima ludes terbakar. Kejadiannya sekitar pukul 11.30 Wita, Kamis (13/11). 

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bima, A Rifai mengatakan, musibah kebakaran tersebut terjadi saat pemilik tidak berada di rumah. Kebakaran pertama kali diketahui tetangga korban, kemudian meminta pertolongan pada warga sekitar.

"Warga langsung berbondong-bondong memadamkan api dengan alat seadanya. Api berhasil dipadamkan sekitar 12.45 Wita," jelas A Rifai.

Kebakaran menyebabkan rumah rata dengan tanah. Sementara seluruh isi rumah tidak terselamatkan dan ludes terbakar. 

"Penyebab kebakaran diduga karena arus pendek. Kerugian ditaksir Rp75 juta," pungkasnya. (red)

Truk Dalmas Polres Dompu Terguling

 

Terguling
Truk Dalmas Polres Dompu terguling di tanjakan Moti To'i Desa Tolo Kalo, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu, Kamis (13/11) 

bimanews.id- Truk Dalmas milik Polres Dompu terguling di tanjakan Moti Toi, Desa Tolo Kalo, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu, Kamis (13/11). Kecelakaan tunggal itu menyebabkan dua anggota Polri luka-luka.

Kapolsek Kempo Iptu Jubaidin mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 12.30 Wita. Dua anggota Polri yang terluka yakni, Briptu Dian Arifky, sopir Dalmas dan Bripda Lalu Dika Arya Suganda. 

"Keduanya saat ini sedang dirawat di Puskesmas Kempo," kata Kapolsek.

Truk Dalmas tersebut berangkat dari Pelabuhan Calabai Kecamatan Pekat  memuat amunisi sebanyak 140 kotak milik TNI. Amunisi tersebut rencananya dibawa ke Batalion TP di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima.

"Di turunan Moti Toi, truk oleng. Sopir berusaha menginjak rem, namun blong atau tidak berfungsi. Sopir memilih membanting setir ke kanan hingga truk terguling," jelasnya.

Selain rem blong, penyebab lain kecelakaan tersebut diduga karena muatan melebihi kapasitas truk. Sebab, jumlah amunisi yang dimuat sebanyak 140 kotak. Dimana, 1 kotak amunisi beratnya 40 kg.

"Sekarang kami sudah mengamankan TKP untuk menghindari hilangnya amunisi milik TNI," pungkasnya. (red)

Kamis, 13 November 2025

Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu