Liga Tarkam Bima, Panggi FC Tampil Mengejutkan
![]() |
| Pemain Panggi FC foto bersama dengan pelatih dan ofisial usai pertandingan di Lapangan Mako Brimob Sambinae, Kota Bima, Senin (10/11) |
![]() |
| Pemain Panggi FC foto bersama dengan pelatih dan ofisial usai pertandingan di Lapangan Mako Brimob Sambinae, Kota Bima, Senin (10/11) |
bimanews.id-Penetapan Sultan Muhammad Salahuddin sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia, disambut sukacita oleh Pemerintah Kota Bima. Karena penetapan itu bukan hanya penghargaan atas jasa seorang tokoh besar asal Bima, tetapi juga menjadi momentum kebangkitan nilai perjuangan, budaya, dan jati diri masyarakat Mbojo.
Apalagi, Sultan Muhammad Salahuddin dikenal sebagai pemimpin yang visioner, berjiwa nasionalis, dan berperan penting dalam menanamkan nilai kemerdekaan serta semangat pendidikan di tanah Mbojo.
Wali Kota Bima, HA Rahman menegaskan, penetapan ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar tidak melupakan akar sejarah dan nilai luhur yang diwariskan oleh Sultan.
“Beliau bukan hanya pejuang kemerdekaan, tetapi juga simbol kecerdasan, keadilan, dan kearifan lokal. Sudah sepatutnya kita menjadikan nilai-nilai perjuangan Sultan sebagai landasan membangun karakter generasi muda Bima,” ujarnya.
Senada dengan itu, Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan mengatakan, Pemerintah Kota Bima akan menindaklanjuti penetapan itu dengan berbagai langkah konkret. Seperti, memasukkan kisah perjuangan Sultan Muhammad Salahuddin ke dalam kegiatan pendidikan dan kebudayaan daerah.
“Ini bukan sekadar penghargaan, tapi juga tanggung jawab kita untuk menjaga dan meneruskan warisan perjuangan beliau melalui pendidikan dan pelestarian budaya Mbojo,” katanya.
Pemerintah Kota Bima juga berencana menggelar sejumlah agenda kebudayaan dan refleksi perjuangan Sultan Muhammad Salahuddin, agar nilai-nilai keteladanan beliau terus hidup di tengah masyarakat.
Dengan semangat tema nasional “Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan”, masyarakat Bima diharapkan menjadikan momen ini sebagai titik tolak memperkuat identitas daerah, membangun semangat gotong royong, serta menanamkan rasa bangga terhadap sejarah dan budaya sendiri. (red)
![]() |
| Lalu Muhamad Iqbal |
bimanews.id-Kabar penetapan Sultan Bima XIV Muhammad Salahuddin sebagai Pahlawan Nasional membuat Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal terharu. Sebelumnya dari Provinsi NTB sudah memiliki Pahlawan Nasional yaitu TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
"Alhamdulillah, pemerintah pusat sudah menyetujui gelar Pahlawan Nasional ini," katanya dikonfirmasi melalui pesan instan, Sabtu (8/11).
Iqbal mengaku, dalam pertemuan dengan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon hari ini yang pertama ia tanyakan soal pemberian gelar pahlawan nasional.
"Alhamdulillah pemberian gelar pahlawan nasional ini terjadi saat Wakil Gubernur NTB adalah orang Bima", imbuhnya
Orang nomor satu di NTB melanjutkan, sebagai orang NTB senang mendengar konfirmasi bahwa usulan dan perjuangan panjang keluarga Sultan Bima akhirnya disetujui pemerintah pemerintah pusat.
Usulan penetapan Sultan Salahuddin sebagai Pahlawan Nasional diajukan bersama sejumlah tokoh nasional lain seperti Presiden ke-2 RI Soeharto, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan aktivis buruh perempuan Marsinah.
"Saya terharu dengan persetujuan ini, setiap ke pusat selalu usulan ini saya tanyakan," tegas Iqbal.
Ditambahkan, gelar kehormatan ini akan dianugerahkan secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto dalam upacara kenegaraan di Istana Negara pada 10 November 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.
"Selamat buat keluarga besar Kesultanan Bima dan buat seluruh masyarakat NTB. Karena beliau adalah milik kita dan pahlawan kita semua. Hadiah terindah buat Ultah NTB ke-67," ucapnya.
Diketahui Sultan Muhammad Salahuddin memerintah Kesultanan Bima antara tahun 1915 hingga 1951. Ia dikenal sebagai sosok pemimpin yang visioner, berwawasan kebangsaan, dan memiliki komitmen kuat terhadap pendidikan serta perjuangan kemerdekaan.
Dalam masa kepemimpinannya, Sultan Salahuddin berperan besar mempertahankan kedaulatan rakyat Bima di tengah tekanan kolonial, sekaligus mendorong kemajuan sosial dan pendidikan di wilayahnya.(red)
![]() |
| Bupati Bima Ady Mahyudi meminjau kondisi jembatan di Kecamatan Madapangga pasca banjir bandang |
bimanews.id- Langkah Kapolda NTB Irjen Pol Hadi Gunawan untuk menyejahterakan masyarakat Provinsi NTB melalui izin pertambangan rakyat (IPR) yang dikelola koperasi, nampaknya mulai menampakan hasilnya.
Direncanakan, tanggal 17 November 2025 ini, Kapolda Hadi Gunawan bakal menggelar panen raya emas di Sumbawa.
Menariknya, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono dan
Kepala Badan Pengendalian Kemiskinan (BP-Taskin) Budiman Sujatmiko akan hadir langsung dalam panen perdana milik IPR Koperasi Selonong Bukit Lestari Lantung di kantor Bupati Sumbawa tersebut.
"Insya Allah, jika tidak ada aral melintang Pak Kapolri, Pak Menkop Ferry Juliantono dan Kepala BP-Taksin Mas Budiman akan hadir langsung melakukan panen raya emas di Kabupaten Sumbawa," ujar Kapolda Hadi Gunawan, Jumat (7/11).
Menurut Hadi, kesiapan acara panen raya ini, telah disampaikannya secara langsung ke Kapolri hingga Menkop Ferry Juliantono. Serta, Kepala BP-Taskin Budiman Sujatmiko.
Apalagi, ada sekitar 2.268 anggota Koperasi Selonong Bukit Lestari Lantung yang akan menikmati hasil panen mereka.
"Jadi, di acara panen raya emas ini, para anggota koperasi akan memperoleh pembagian SHU sebesar Rp 2,8 juta per orangnya. Laba hasil koperasi ini, akan diserahkan secara langsung oleh Pak Menkop dan Kepala BP-Taskin yang disaksikan Kapolri secara langsung," katanya.
Hadi menegaskan bahwa sedari awal gagasanya untuk melegalkan tambang rakyat melalui IPR, tidak lain untuk menghadirkan praktik pertambangan yang legal, bersih, dan berpihak kepada masyarakat lokal.
Di mana, kehadiran koperasi bukan lagi hanya sekadar badan usaha. Namun harus juga menjadi sebuah gerakan sosial yang menjunjung tinggi nilai gotong royong, dan kekeluargaan,
"Jadi, IPR ini menjadi harapan baru masyarakat NTB untuk mengurangi angka kemiskinan. Dan pilihan ke koperasi sebagai penyokong kelembagaan karena saya ingin, nilai-nilai luhur dan jati diri bangsa Indonesia yang diajarkan pendiri bangsa, terkover didalamnya," tegas Kapolda menjelaskan.
Lebih lanjut dikatakanya, konsep IPR yang akan melakukan panen raya kali ini, bukan lagi sebuah wacana-wacana tanpa makna.
Namun koperasi yang terbukti mampu menjadi penyangga ekonomi nasional, khususnya di tengah tantangan global saat ini, tentunya terbukti dengan adanya panen raya emas di Sumbawa.
"Saya berkeinginan koperasi tambang rakyat melalui IPR ini dapat menyejahterakan masyarakat dengan cepat. Dan, Alhamdulillah, dari koperasi Lantung, kesejahteraan itu akan menyebar ke semua wilayah di NTB kedepannya," jelas Kapolda.
"Dan, kami mendengar informasi di lapanga bahwa telah terjadi penurunan jumlah penduduk miskin di wilayah tersebut," sambungnya.
Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB mencatat bahwa hingga Maret 2025, angka kemiskinan di NTB tercatat sebanyak 654.570 orang, tersebar di 10 kabupaten/kota.
Angka ini menunjukkan penurunan 0,13 persen poin dibandingkan September 2024, dan penurunan signifikan sebesar 1,13 persen poin dibandingkan Maret 2024.
Karenanya, melihat hal itu, maka ide pendirian koperasi tambang menjadi salah satu solusi mengatasi kemiskinan NTB.
"Tentu, dengan pengelolaan tambang rakyat yang legal dan baik melalui koperasi, menjadi kunci dalam mengatasi kemiskinan di NTB," tandas Kapolda Hadi Gunawan. (red).
![]() |
| Warga mengevakuasi kasur saat banjir menerjang pemukiman warga di Kabupaten Bima |
Ad Placement
Subscribe di situs ini untuk mendapatkan update berita terbaru