Bima News

Rabu, 22 Oktober 2025

Sidang Uji Materi UU Pers, PWI Minta MK Pertegas Perlindungan Wartawan

Sidang
Sidang di MK

bimanews.id- PWI Pusat menegaskan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers bersifat konstitusional dan masih sangat relevan, namun pelaksanaannya perlu diperkuat.

"Agar wartawan benar-benar terlindungi dalam menjalankan profesinya," ujar Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir.

Hal itu disampaikan Akhmad Munir, saat hadir sebagai pihak terkait dalam sidang lanjutan uji materi Pasal 8 UU Pers di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa (21/10/2025).

Sidang ini merupakan kelanjutan dari permohonan yang diajukan oleh Ikatan Wartawan Hukum (Iwakum), yang menilai bahwa ketentuan Pasal 8 tentang perlindungan hukum bagi wartawan masih multitafsir dan belum memberikan jaminan perlindungan yang memadai.

Dalam keterangannya di hadapan Majelis Hakim, Akhmad Munir menegaskan bahwa Pasal 8 UU Pers sudah memberikan dasar hukum yang jelas bagi perlindungan wartawan, tetapi implementasinya di lapangan belum optimal.

"Pasal 8 Undang-Undang Pers adalah norma fundamental yang harus dipertahankan. Namun pelaksanaannya perlu diperkuat agar wartawan memperoleh perlindungan hukum yang nyata di lapangan,” ujar Munir.

Ia menekankan bahwa perlindungan wartawan harus dimaknai sebagai kewajiban aktif negara, bukan sekadar tanggung jawab moral atau sosial.

Perlindungan itu, kata Munir, meliputi keamanan fisik, keamanan digital, serta perlindungan dari tekanan dan kriminalisasi atas karya jurnalistik yang sah.

"Ketika wartawan menghadapi ancaman atau tekanan, seharusnya ada mekanisme cepat dan jelas antara Dewan Pers, aparat penegak hukum, dan organisasi profesi untuk memberikan perlindungan,” tegasnya.

Tantangan: Lemahnya Koordinasi Antar-Lembaga

Menurut PWI, tantangan terbesar bukan pada teks Pasal 8 UU Pers itu sendiri, melainkan pada lemahnya koordinasi antar-lembaga dalam pelaksanaannya.

PWI menilai perlu adanya mekanisme terpadu antara Dewan Pers, aparat penegak hukum, dan organisasi wartawan agar setiap perkara yang menyangkut kegiatan jurnalistik diselesaikan sesuai Undang-Undang Pers.

Dalam sidang tersebut, PWI Pusat juga menyerahkan keterangan tertulis resmi kepada Mahkamah Konstitusi, yang berisi enam pokok pikiran utama, yakni:

1. Pasal 8 UU Pers harus dipertahankan sebagai norma konstitusional yang menjamin kemerdekaan pers.

2. Perlindungan hukum bagi wartawan adalah kewajiban negara.

3. Perlindungan tidak berarti kekebalan hukum.

4. Koordinasi antar-lembaga perlu diperkuat agar pelaksanaan perlindungan berjalan efektif.

5. Perlindungan hukum harus mencakup aspek digital dan psikologis.

6. Negara wajib memastikan perlindungan wartawan berjalan adil dan berkelanjutan.

Ketua Umum PWI Pusat hadir bersama jajaran pengurus pusat, antara lain:

Anrico Pasaribu (Ketua Bidang Pembelaan dan Pembinaan Hukum), Edison Siahaan (Ketua Satgas Anti Kekerasan), Baren Antoni Siagian (Komisi Hukum dan HAM), Jimmy Endey (Komisi Kajian dan Litbang), Rinto Hartoyo Agus (Ketua Seksi Hukum PWI Jaya), serta Rizal Afrizal (Komisi Pangan dan Energi).

Kehadiran delegasi lengkap tersebut menunjukkan komitmen PWI untuk memastikan posisi pers nasional tetap terlindungi secara hukum dan etika profesional.

*Komitmen PWI*

Menutup keterangannya, Akhmad Munir menyampaikan bahwa PWI Pusat akan terus memperkuat fungsi advokasi, pendidikan etika jurnalistik, dan pembinaan hukum bagi wartawan di seluruh Indonesia.

"Perlindungan wartawan bukanlah keistimewaan, tetapi mandat konstitusi. Negara harus hadir untuk memastikan kemerdekaan pers berjalan seiring dengan keadilan dan tanggung jawab,” pungkas Munir.

Sidang uji materi Pasal 8 UU Pers ini juga menghadirkan Dewan Pers dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) sebagai pihak terkait lainnya.

Mahkamah Konstitusi dijadwalkan akan melanjutkan pemeriksaan perkara pada agenda berikutnya sebelum memasuki tahap pembacaan putusan. (red) 

Selasa, 21 Oktober 2025

Kualitas Beras Bulog Aman Dikonsumsi

Alfan
Alfan Ghazali

bimanews.id- Kepala Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Bima, Alfan Ghazali menegaskan tidak ada beras yang mengalami penurunan mutu. Alfan memastikan kualitas beras di gudang Bulog wilayah Bima dan Dompu aman untuk dikonsumsi masyarakat.

Hal itu disampaikan menyusul temuan beras turun mutu oleh Bappanas di sejumlah daerah di Indonesia mencapai 29.990 ton. Termasuk temuan terbesar mencapai 1.200 ton saat inspeksi mendadak anggota DPR RI, Titiek Soeharto di Gudang Bulog Maluku Utara.

"Alhamdulillah, sejauh ini belum ada beras turun mutu di Bulog Bima. Kami  sudah lakukan pengecekan secara berkala untuk memantau kondisi beras di gudang penyimpanan," jelas Alfan dikonfirmasi Selasa (21/10).

Pasca temuan tersebut sebut Alfan, Bulog bersama Bappanas sudah mengadakan rapat via zoom untuk memastikan beras yang disalurkan  Bulog berkualitas. Baik dalam bentuk bantuan bapangan (Banpang) maupun beras SPHP. 

"Teman-teman Bulog di sana, sudah melakukan reproses terhadap beras turun mutu tersebut sehingga layak untuk disalurkan," katanya.

Bulog Bima aku Alfan, memiliki serangkaian prosedur standar dalam pemeliharaan beras di gudang penyimpanan. Prosedur ini mencakup pemeliharaan harian hingga triwulan. 

Bahkan untuk manajemen stok lanjut dia, pihaknya menggunakan skema FIFO (first in first out). Artinya, barang yang masuk duluan, barang yang duluan keluar.

"Teman-teman di gudang juga secara berkala melaporkan kondisi kualitas barang yang disimpan (laporan harian). Termasuk tingkat serangan hama jadi kami bisa langsung melakukan tindakan perawatan seperti spraying dan fumigasi sesuai tingkat serangan hama," bebernya. 

Apabila terdapat beras turun mutu dan tidak layak salur kata dia, maka pihaknya akan mengajukan izin reproses agar beras yang disalurkan bisa dipastikan kualitasnya.

"Seperti itu yang selama ini kami lakukan. Langkah-langkah ini bertujuan untuk menjamin beras yang didistribusikan kepada masyarakat layak dikonsumsi," pungkasnya. (red) 

Rumah Sakit dr Agung Kota Bima Terbakar

Evakuasi
Petugas Damkar Kota Bima mengevakuasi pasien di RS dr Agung Kota Bima yang terbakar, Senin (20/10) 


bimanews.id-Rumah Sakit (RS) dr Agung di Kecamatan Raba Kota Bima terbakar, Senin (20/10). Sejumlah pasien berhamburan ke luar.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.50 Wita, bersamaan dengan kejadian gempa bumi berkekuatan 4,9 SR guncang wilayah Bima. Syukurnya, tidak korban jiwa pada musibah tersebut.

Musibah tersebut beredar di media sosial Facebook. Dalam video yang diposting akun Iwan Maliwa, terlihat sejumlah pasien didampingi para petugas medis memenuhi jalan raya depan RS dr Agung. Sejumlah anggota Satpol PP dan polisi juga terlihat berjaga di lokasi. Kemudian beberapa unit mobil pemadam kebakaran sedang melakukan proses pemadaman.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bima, A Rafik ST mengatakan, kebakaran terjadi di lantai 3. Belum diketahui penyebab kebakaran tersebut. 

"Penyebabnya belum diketahui, tim sedang lakukan investigasi. Termasuk benda-benda yang terbakar," katanya. 

Proses pemadam berlangsung cepat dan tanpa kendala meski titik api berada di lantai 3. Tiga armada dikerahkan ke lokasi.

"Alhamdulillah sudah teratasi, sekarang anggota sedang memgembalikan pasien ke kamarnya masing-masing," pungkasnya. (red) 

Senin, 20 Oktober 2025

Miliki Peran Strategis, Wagub Indah Harap PWI NTB Kawal Pemerintahan Iqbal-Dinda

 

PWI
 Pengurus PWI NTB silaturahim dengan Wakil Bupati NTB, Hj. Indah Dhamayanti Putri di ruangan kerja Wagub , Senin (20/10).

bimanews.id- Wakil Gubernur Indah Dhamayanti Putri menerima silaturahmi pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTB di ruang kerjanya, Senin 20 Oktober 2025.

Wagub menegaskan, bahwa peran pers sangat penting bagi kelancaran roda pemerintahan.

Ummi Dinda, panggilan karibnya mengapresisiasi kinerja wartawan yang tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi dan edukasi, tetapi juga sebagai sumber kritik dan saran yang membangun bagi pemerintah.

"Saya bersama Pak Gubernur Lalu Iqbal berterimakasih atas pemberitaan kawan-kawan wartawan selama ini. Apalagi, kami berdua baru menjabat, jadi kami memang butuh masukan dan kritik oleh para wartawan dalam membangun Provinsi NTB lima tahun kedepan," ujar Wagub.

Didampingi Kadis Kominfotik Yusron Hadi, Asisten I Setda NTB Fathurrahman, Kepala BPKAD Nursalim dan Asisten III Eva Dewiyani. Wagub mengatakan bahwa selama menjabat dua periode memimpin Kabupaten Bima, dirinya selalu bermitra baik dengan wartawan. Utamanya, PWI.

Oleh karena itu, katanya, dalam pemerintahannya kali ini, Wagub berharap agar PWI NTB juga turut menyukseskan pemerintahan Iqbal-Dinda dengan pemberitaan yang positif.

Mengingat, lanjutnya, pemerintahan yang baik juga harus melibatkan berbagai pihak, mulai dari elemen pemerintah, tokoh masyarakat, akademisi, hingga insan pers.

"Saya berharap PWI sebagai organisasi pers yang punya sejarah pada bangsa Indonesia dan memiliki organisasi yang kuat, dari pusat dan daerah mampu bersinergi mendukung program Pemprov NTB," kata Ummi Dinda.

"Yang pasti, semenjak saya menjadi Bupati dua periode di Bima, PWI selalu bersama pemerintah. Dan, semoga setelah saya menjadi Wakil Gubernur, kemitraan itu terus bisa terjalin baik,"  sambung Wagub.

Sementara itu, Ketua PWI NTB Ahmad Ikliludin memastikan bahwa pihaknya siap bersinergi dengan Pemprov NTB.

Menurutnya, silaturahmi yang kini dilakukan adalah bagian dari rangkaian pihaknya melakukan kolaborasi dan kemitraan dengan pemerintah daerah.

"Yang pasti, kami selaku pengurus PWI yang baru seumur jagung juga butuh bersinergi dengan pemerintah. Apalagi, banyak agenda yang kami susun dalam waktu dekat ini. Mulai pengadaan kantor, pelantikan pengurus dan rapat kerja daerah yang akan dihadiri Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir," jelas Ikliludin. (red)

Sabtu, 18 Oktober 2025

UMKM Fest 2025, Wali Kota Ajak Masyarakat Untuk Lebih Mencintai Produk Lokal

 

Gong
Wali Kota Bima, HA Rahman H Abidin memukul gong saat membuka  UMKM Fest 2025 di halaman Museum Asi Mbojo. 

bimanews.id-Wali Kota Bima HA Rahman H Abidin menegaskan UMKM merupakan tulang punggung ekonomi daerah. Ketika sektor besar tertekan oleh tantangan global, UMKM justru menjadi sektor yang tangguh, adaptif dan mampu bertahan.

Hal itu disampaikan Wali Kota Bima saat membuka UMKM Fest 2025 yang berlangsung di halaman Museum Asi Mbojo, Jum'at (17/10). Melibatkan 120 pelaku UMKM di Kota Bima. 

"Dari tangan kreatif para pelaku UMKM ini, roda perekonomian lokal tetap berputar, lapangan pekerjaan tercipta, dapat menghidupi perekonomian keluarga hingga menggerakkan kesejahteraan masyarakat," ungkap mantan anggota DPRD Provinsi NTB inj.

Dia berkomitmen mendukung penuh untuk menguatkan ekosistem Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kota Bima.

Dukungan tersebut tidak hanya melalui pelatihan dan pendampingan, tetapi juga melalui kebijakan yang berpihak, memberikan akses permodalan, perluasan pasar serta digitalisasi usaha. 

UMKM Fest 2025 katanya, menjadi wadah penting untuk mempertemukan para pelaku UMKM dengan konsumen, investor, lembaga keuangan serta mitra strategis lain. Kegiatan ini tidak hanya memamerkan produk, tetapi juga menampilkan semangat, kreativitas dan inovasi anak daerah.

"Saya ingin tegaskan,  semangat menguatkan UMKM, menggerakkan ekonomi daerah bukan sekadar slogan, tetapi gerakan bersama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, dibutuhkan kolaborasi lintas sektor," ujarnya penuh semangat.

Menutup arahannya, Wali Kota mendorong agar belanja masyarakat dan pemerintah lebih berpihak kepada produk lokal. Ia juga berharap kegiatan ini menjadi momentum untuk melahirkan jejaring bisnis baru, memperkuat kolaborasi dan menumbuhkan optimisme baru bagi para pelaku UMKM.

"Cintai, beli dan banggakan produk daerah kita sendiri," imbuhnya.

Turut hadir pada acara tersebut, Pj. Sekda Kota Bima, para Asisten, Staf Ahli Wali Kota, Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kota Bima, para sponsor UMKM Fest 2025. (red) 

1.372 Jiwa Terdampak Kekeringan Di Kabupaten Bima

  

Kekeringan
Warga mendapat distribusi air dari BPBD Kabupaten Bima akibat krisis air bersi

bimanews.id-Sebanyak 1.372 jiwa terdampak kekeringan akibat kemarau panjang tahun ini. Terparah di Kecamatan Belo dan Soromandi, sebanyak 245 Kepala Keluarga kesulitan air bersih. 

Kepala Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima Drs. H. Isyrah yang merilis laporan Pusdalops BPBD Kabupaten Bima, Kamis (16/10) menjelaskan, pihaknya telah mendistribusikan air untuk menangani masalah tersebut. 
Pemerintah Kabupaten Bima melalui Tim Tanggap Bencana kekeringan BPBD telah melakukan distribusi sebanyak 10 ribu liter air bersih untuk kebutuhan 1.200 jiwa di Kecamatan Soromandi. Yakni, 180 KK di Dusun Ndano Ndere dan Dusun Rasabou Desa Bajo. 

Warga setempat  kesulitan  air bersih akibat kerusakan mesin pompa air yang selama ini menjadi sumber air bersih. 

Pada hari yang sama, Tim Tanggap Bencana kekeringan BPBD juga menyalurkan 5.000 liter air bersih  untuk  172 jiwa atau 65 KK warga RT.05 Desa Nata Kecamatan Palibelo. Warga setempat kesulitan air akibat sumber mata air berkurang.

Sehingga total distribusi air bersih di kedua Kecamatan tersebut sebanyak  15.000 liter.
‎Untuk memperlancar distribusi air bersih,  Tim BPBD koordinasi  dengan Camat, Kapolsek, Koramil dan Kades setempat terkait terdampak dan  melakukan pengamatan, pendataan dan kaji cepat serta penanganan darurat bencana terhadap daerah terdampak". Terangnya. 
BPBD beserta perangkat daerah terkait  akan terus berupaya dan komitmen menyalurkan bantuan air bersih untuk masyarakat yang terdampak". Sebut mantan Camat ini.

Untuk mengantisipasi dampak kekeringan, Kalak BPBD mengimbau  seluruh masyarakat agar dapat menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien. 

Masyarakat juga diimbau tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dan bencana yang terjadi seperti banjir bandang, angin puting beliung, tanah longsor dan kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan. Tutup Isyah.  (red)

Jumat, 17 Oktober 2025

Kepala Daerah Diundang Ikuti Anugerah Kebudayaan PWI di HPN 2026

 

HPN
AK-PWI perdana di HPN Lombok 2016 (Foto: Dok PWI) 

bimanews.id- Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2026 di Banten, 6-10 Februari, disemarakkan dengan Anugerah Kebudayaan PWI Pusat untuk Bupati/ Wali Kota yang bersinergi dengan media dan pers, dalam memajukan kebudayaan daerah setempat. Maju tidaknya kebudayaan-kebudayaan daerah, berpengaruh langsung pada kebudayaan nasional.

“Mengapa PWI peduli dengan pemajuan kebudayaan? Karena wartawan dan media menyadari secara penuh bahwa negeri ini super power dalam bidang kebudayaan. Bahkan UNESCO tahun 2017 telah mengakui dan mengingatkan hal itu kepada dunia. Di lapangan, Bupati/ Wali Kota memegang peranan penting, karena mereka yang punya wilayah, rakyat, dan anggaran,” tutur Sekretaris Jenderal PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang, di Jakarta, (16/10).

Direktur Anugerah Seni dan Kebudayaan PWI Pusat Yusuf Susilo Hartono (YSH) menambahkan, anugerah ini pertama kali diberikan tahun 2016 pada HPN di Lombok.

Sampai sekarang sekitar 50 kepala daerah yang pernah mendapatkan. Antara lain, Wali Kota Surabaya  Ery Cahyadi, Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran (kini Wali Kota Padang), Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (kini Gubernur Jawa Barat), dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (sebelum menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi), Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto (kini Wamendagri).

Mekanisme dan lini masa kegitan AK-PWI- HPN 2026 sebagai berikut: Zoom sosialiasi atau penjelasan teknis (20/10/2025, sore) diikuti pengurus PWI dan Anggota Apkasi serta Apeksi; Pendaftaran peserta dan pengumpulan proposal (20/10- 15/12/2025), Penjurian Proposal dan rapat (16-30/12/2025); Presentasi 10 besar di depan Dewan Juri (8-10/1/2026), Verifikasi  (11-15/1/2026), Pengumuman Calon Penerima Penghargaan (20/1/2026), dan Penerimaan Penghargaan di HPN 2026 Banten (9/2/2026) di HPN 2026, Banten.

Tema AK-PWI-HPN 2026 “Pemajuan Kebudayaan Daerah yang Inklusif dan Berkelanjutan, Berbasis Media dan Pers”. Masing-masing peserta dapat memilih satu sub tema untuk proposalnya, yaitu : 1) Penguatan keragaman ekspresi budaya dan interaksi budaya inklusif, 2) Pemanfaatan kekayaan budaya berbasis media dan pers, untuk memperkuat posisi Indonesia di tingkat internasional. 3) Pemajuan kebudayaan daerah yang melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistem berkelanjutan.

Menurut YSH, selain untuk kepala daerah, AK-PWI-HPN 2026 juga diberikan kepada insan wartawan (bersama komunitasnya) yang kiprahnya dalam memajukan kebudayaan telah diakui dan berdampak pada tingkat nasional/global.

Terakhir, Zulmansyah Sekedang, selaku Ketua Panitia HPN 2026 juga berharap Presiden Prabowo untuk pertama kalinya berkenan hadir di HPN. "Agar bisa melihat dan mendengar langsung, tidak hanya pencapaian, tapi juga berbagai masalah yang memerlukan penyelesaian pada tingkat kebijakan pemerintah dan negara," pungkasnya. (red) 

Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu