Warga Tembus Lima Juta Orang, PSHT Peringati Hari Lahir Satu Abad - Bima News

Selasa, 04 Oktober 2022

Warga Tembus Lima Juta Orang, PSHT Peringati Hari Lahir Satu Abad

PSHT
Ketua PSHT Kota Bima Suratman menyerahkan tumpeng pada Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima, M. Natsir pada peringatan satu abad, PSHT di Gor KONI, Sabtu  malam (1/10).

bimanews.id, Kota Bima-Tahun ini perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) genap satu abad. Momen ini diperingati seluruh peguruan di Indonesia dan mancanegara. Begitu juga dengan PSHT Cabang Kota Bima, merayakannya Sabtu malam (1/10).

Ketua PSHT Kota Bima, Suratman mengatakan, PSHT berdiri di Kabupaten Madiun tahun 1922. Organisasi olahaga beladiri ini didirikan Ki Hajar Hardjo Oetomo. “Sejarahnya organisasi ini didirikan untuk mendidik generasi yang sehat dan siap membela negara,” ujarnya saat menyampaikan arahan, Sabtu malam (1/10).

Seiring perkembangan zaman,  organisasi yang merupakan bagian pendiri Ikatan  Pencak Silat Indonesia ini terus bekembang.  Bukan hanya di pulau jawa, kini sudah menyebar ke seluruh Indonesia.

Bahkan menyebar hingga ke manca negara. Mulai dari Inggris, Perancis, Jepang, Benua Afrika dan banyak negara lain. Tidak heran,  jumlah warga PSHT kini tembus lima juta orang.

“Alhmadulilah warga PSHT kini sangat banyak,” akunya.

Dengan jumlah jumlah pengikut yang besar ini. Ke depan diharapakan beladiri pencak silat dapat masuk sebagai cabang olahraga pada Olimpiade.

Sekretaris KONI Kota Bima, Drs. H. Alwi Yasin, MAP mengatakan, mimpi menjadikan pencak silat sebagai cabang internasional harus diapresiasi. Sangat wajar bila melihat sebaran pesilat yang  kini sudah merambah di banyak negara.

“Kita harus mendukung terus penyebaran ini sehingga bisa menjadi event internasional terutama di Olimpiade,” harap Staf Ahli Wali Kota Bima ini.

Alwi juga mengapresiasi kehadiran PSHT di Kota Bima. Sebab perguruan silat  ini dia ibaratkan seperti TNI yang berperang tanpa senjata mesin.

Terbukti banyak murid dan petinggi PSHTI yang terlibat aktif pada perang  kemerdekaan. Itu dengan diberikannya penghargaan Pejuangan Kemerdekaan.

“Sekilas saya membaca sejarah PSHTI, mereka ikut berjuang hanya dengan kemampuan beladiri dan bambu runcing untuk memperjuangkan  kemerdekaan RI,” tegasnya.

Pasca kemerdekaan mereka terus berjuang. Tapi kini,  perjuangan mereka berbeda yakni, memajukan generasi terutama dalam bidang olahraga serta membian mental generasi berbudi pekerti luhur.

Pada kegiatan yang dihelat di Gor KONI Kota Bima ini, ditampilkan juga berbagai atraksi. Mulai dari pertunjukan tunggal pesilat hingga beregu.  Ditutup dengan pemotongan tumpeng. (nk)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda