Pengantar Kue Keliling Jadi Wisudawati Terbaik Akbid Surya Mandiri - Bima News

Jumat, 31 Desember 2021

Pengantar Kue Keliling Jadi Wisudawati Terbaik Akbid Surya Mandiri

Agus
Agus Dianingsi wisudawati terbaik, Akbid Surya Mandiri Bima ke XI saat foto bersama dengan kedua orang tuanya pasca pengukuhan di Gedung Convention Hall, Kamis (30/12).

Agus Dianingsi dinobatkan sebagai wisudawati terbaik pada wisuda Akbid Surya Mandiri Bima angkatan ke XI. Untuk meraih predikat itu, bukan perkara mudah apalagi sebelumnya Agus justru bercita-cita ingin jadi guru.

---------------------------

Dari 10 wisudawati terbaik program Diploma III angkatan ke XI Akbid Surya Mandiri Bima, Agus Dianingsi dinobatkan sebagai wisudawati terbaik pertama. Setelah berhasil mereiah Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,66, dengan predikat coumlaude.

Buah hati dari pasangan Edy Supriadin dan Rahmania asal Kelurahan Melayu, Kecamatan Asakota ini awalnya tidak pernah percita-cita menjadi bidan. Tamat SMA tahun  2019 lalu, Agus justeru mendaftar di STKIP Taman Siswa pada program studi keguruan.

Namun keinginan gadis cantik ini tidak mendapat restu dari sang ibu, Rahmania. Pada tahun yang sama, ia kemudian mendaftar pada Program Studi (Prodi) Kebidanan di Akbid Surya Mandiri Bima.

Awal menimba ilmu di lembaga yang yang dipimpin Nurul Qamariya, Agus sapaan karib gadis ini mengaku sulit menyerap mata pelajaran yang disampaikan dosen.

Namun kondisi itu tidak bertahan lama. Agus mulai giat belajar. Dari titik itu, Agus mulai mencintai program studi yang sedang ditekuni.

Selama kuliah, ia harus pandai membagi waktu. Membantu pekerjaan orang tua membuat kue di rumah setiap hari. Kemudian mengantar pesanan kue ke pasar atau ke rumah warga dengan menyusuri lorong ke lorong.

"Hasil jualan itu sebagai tambahan pendapatan keluarga, termasuk untuk bayar kuliah. Itu cara saya membanu meringankan beban orang tua. Tidak perlu merasa malu," ungkapnya ditemui pasca pengukuhan di Gedung Convention Hall, Kamis (30/12

Meski membantu orang tua di rumah, prestasi akademik di kampus tetap terjaga. Selama enam semester, dia selalu menempati posisi  satu atau dua di kelas.

Dengan prestasi yang diraihnya itu, Agus mendapatkan bantuan pendidikan jutaan rupiah dari kampus. Bahkan disaat wisuda, gadis 21 tahun ini dinobatkan sebagai wisudawan terbaik.

"Alhamdulillah, saya jadi wisudawati terbaik. Meskipun awalnya gak pernah bermimpi menjadi bidan," katanya bangga.

Prestasi itu tentu saja atas dukungan moral dan moril berbagai pihak, terutama kedua orang tua. Alumni MAN 1 Kota Bima ini menyampaikan ucapan terimakasih yang luar biasa pada orang tua atas jerih payahnya selama ini.

"Tanpa mereka, saya tidak mungkin sampai pada titik ini," beber anak sulung dari empat bersaudara ini.

Ucapan yang sama disampaikan kepada Direktur Akbid dan para dosen. Telah membimbingnya  selama di Akbid Suta Mandiri.

Sementara ayahnya Edy Supriadin mengatakan sehari-sehari bekerja di salah satu instansi swasta. Sementara sang istri sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT), keseharian hanya membuat kue di rumah.

Tidak banyak yang diperoleh dari pekerjaan itu. Hanya cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sisanya disisihkan untuk membayar biaya Sumbangan Pembangunan Pendidikan (SPP) anaknya.

"Hanya dari itu, tidak ada pemasukan lain," katanya.

Kendati demikian, Edy mengaku bangga campur haru dengan prestasi yang dirauh putri sulungnya tersebut di umumkan di atas podium.

Karena menurut dia, untuk menempati posisi nomor satu di tingkat lembaga tidak mudah. Butuh perjuangan dan kerja keras.

"InsyaAllah jika kondisi ekonomi keluarga memungkinkan ke depan, Agus akan kami lanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi," pungkas pria kelahiran Desa Lido, Kecamatan Belo ini. (Juliadin)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda