Hati-hati, di Sejumlah Desa Beredar Surat Tagihan ADD Palsu Dengan Kop Inspektorat Kabupaten Bima - Bima News

Jumat, 11 Juni 2021

Hati-hati, di Sejumlah Desa Beredar Surat Tagihan ADD Palsu Dengan Kop Inspektorat Kabupaten Bima

Dahlan
Drs Dahlan
 

BimaNews.id, BIMA-Aparat desa di Kabupaten Bima harus berhati-hati. Belakangan ini beredar surat tagihan pengembalian kerugian negara dari penyalahgunaan Alokasi Dana Desa (ADD).  Surat itu disebut-sebut  dari Inspektorat Kabupaten Bima, tapi sebenarnya palsu.

Beredarnya surat palsu ini diungkap Anggota DPRD Kota Bima Rafidin SSos. Ia mengatakan, surat tagihan tersebut dengan kop surat Inspektorat Kabupaten Bima. Kemudian  stempel dan tandatangan dari petugas di Inspektorat Kabupaten Bima.

Surat ini diketahui beredar di sejumlah desa di Kecamatan Wera. Diantaranya di Desa Sangiang dan Desa Mandala.

Dua kepala desa ini kaget ketika mendapatkan surat tersebut, karena tidak pernah ada temuan dalam penggunaan ADD. Curiga, sehingga keduanya mengkonfirmasi ke Inspektorat.

"Setelah berkoordinasi, pihak Inspektorat  tidak pernah keluarkan surat tersebut, " ungkap Rafidin.

Kepala Inspektorat Kabupaten Bima, melalui Sekretaris Drs Dahlan membenarkan kasus surat tagihan palsu yang beredar di sejumlah desa di Kecamatan Wera.

"Itu surat bodong. Kita tidak pernah mengeluarkan surat tersebut," tandasnya pada Radar Tambora, Kamis (10/6).

Pada surat itu sebutnya, disebutkan panggilan penyidik kepada Kades untuk menghadap. Padahal, di Inspektorat tidak ada penyidik, hanya bagian auditor.

Selain itu, banyak kesalahan pada surat bodong tersebut.  Seperti nama yang tertera sebagai Kasubag Evaluasi dan tanda tangan tidak sama. Alamat kantor Inspektorat di tulis Jalan Gajah Mada, Penatoi padahal harusnya Jalan Kesatria.

"Setiap surat yang keluar dari Inspektorat  hanya boleh ditandatangani Inspektur dan saya selaku sekertaris," terangnya.

Kasus ini katanya, berlangsung dua bulan lalu. Pelaku hingga kini belum diketahui, masih ditelusuri.

"Kita sudah meminta keterangan pada pihak terkait," akunya.

Atas kejadian ini, ia menghimbau sekolah, KUPT dan lainnya, agar berhati-hati.  Apabila ditemukan hal-hal yang masih diragukan, agar dikoordinasikan ke Inspektorat. Apalagi yang berkaitan dengan surat-surat seperti ini.

"Jangan dipercaya dulu. Segera konfirmasi kembali ke kami," harapnya. (ar)

 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda