Banjir Meluap Hingga ke Tambak, Harga Bandeng di Bima Naik 100 Persen - Bima News

Kamis, 15 April 2021

Banjir Meluap Hingga ke Tambak, Harga Bandeng di Bima Naik 100 Persen

Bandeng

Sri Junari, penjual bandeng asal Desa Donggobolo Kecamatan Woha di Jalan lintas Bima-Sumbawa.


BimaNews.Id,BIMA-Pasca banjir bandang di Kabupaten Bima, harga ikan bandeng naik drastis. Bahkan hingga 50 persen.

"Sebelumnya, harga bandeng ukuran empat jari tangan Rp 5 ribu per ekor. Sekarang naik jadi Rp 10 ribu," kata Sri Junari, penjual bandeng yang sehari-hari mangkal di Jalan Lintas Bima-Sumbawa, Desa Donggobolo, Kecamatan Woha.

Selain naik, hasil panen bandeng di Kecamatan Woha juga berkurang. Sebab, saat banjir, hampir semua lahan tambak terendam air bah. Ikan bandeng yang siap panen dibawa arus.

"Saat itu, ikan-ikan di tambak berhamburan keluar ke jalan raya hingga sampai ke pemukiman warga, karena besarnya banjir," kata Junari.

Pemilik tambak saat itu mencoba menyelamatkan ikannya dengan memasang jaring keliling tambak. Tetap saja rugi, karena hanya sebagian kecil ikan bandeng yang bisa diselamatkan.

"Sebelumnya, setiap hari saya jual minimal 300 ekor. Karena hasil panen kurang, sekarang paling banyak 150 ekor," akunya.

Meski harga naik, tetap saja ada yang beli. Terutama pada hari pertama puasa. Sebanyak 150 ekor bandeng yang dia jual ludes. Padahal tempat jualannya di pinggir jalan, bukan di pasar selalu dipadati pembeli.

"Sekarang saja tinggal beberapa ekor. Padahal baru jam 12.00 Wita," katanya.

Harga Bandeng justru lebih mahal ditingkat pedagang keliling. Bandeng ukuran empat jari, dijual Rp 15 ribu per ekor. Mereka mengaku, per ekornya dibeli di pasar Rp 12 ribu. (jw)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda