Putri Semata Wayang Kadus Tolotangga Tewas Tenggelam - Bima News

Senin, 18 Januari 2021

Putri Semata Wayang Kadus Tolotangga Tewas Tenggelam

Tenggelam

 Anwar Hasan, orang tua korban tenggelam saat menandatangani surat pernyataan menolak visum jasad anaknya.



BimaNews.id,BIMA-Kabar duka menyelimuti keluarga Anwar Hasan, Kepala Dusun Desa Tolotangga Kecamatan Monta. Rofina, putri semata wayangnya ditemukan meninggal tenggelam di sungai desa setempat, Senin siang (18/1).

Isak tangis keluarga pecah saat proses pemulangan jenazah korban ke rumah orangtuanya di RT 07 RW 03. Anwar dan sang istri tak pernah menyangka atas meninggalnya bocah 13 tahun itu. Rofina merupakan anak keempat dari lima bersaudara dan putri satu-satunya.

Kapolsek Monta IPTU Takim mengatakan, nyawa bocah  berusia 6 tahun tak bisa diselamatkan setelah ditemukan di dasar sungai sedalam 2 meter. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas, namun nyawanya tidak tertolong.

Peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 11.15 Wita. Korban tenggelam diduga karena tidak bisa berenang dan kondisi sungai yang dalam berarus cukup deras. Sebelum ditemukan, jasad siswi kelas 1 SMPN 5 Monta itu sempat menghilang 1 jam di dasar sungai.

"Korban ditemukan oleh warga tidak jauh dari tempat dia berenang," katanya.

Kejadian itu kata Takim, bermula ketika korban dan dua temannya, Nurnaningsih dan Mawardah pergi buang sampah, sekaligus mandi di sungai. Di tengah asik mandi, tiba-tiba Nurnaningsih melihat korban dalam keadaan tenggelam. Hanya terlihat tangan korban di permukaan air sungai.

Nurnaningsih  berupaya menolong korban dengan membentang sebatang bambu. Namun, tidak berhasil.

"Kedua teman korban meminta tolong kepada warga yang berada di sekitar lokasi," jelas Takim.

Dila, salah satu warga yang mendengar kabar tersebut sempat berusaha menolong korban. Tetap tidak berhasil. Kedua teman korban mendatangi rumah korban dan memberitahukan peristiwa itu pada orangtuanya. Sementara, Dila meminta bantuan pada Nurdin dan Efendi warga setempat yang kebetulan berada tidak jauh dari lokasi kejadian.

"Pihak keluarga dan warga bersama-sama mencari korban. Setelah sekitar 1 jam dicari, akhirnya jasad korban berhasil ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri," ujar Takim.

Jasad korban sempat dilarikan ke Puskesmas menggunakan ambulance milik desa setempat. Namun, pihak medis di Puskesmas setempat menyatakan korban sudah meninggal.

"Sekitar pukul 15.30 Wita jasad korban dipulangkan untuk disemayamkan," imbuhnya.

Meski berat, Anwar dan keluarga sudah mengikhlaskan kepergian putri satu-satunya itu sebagai musibah. Bapak 46 tahun itu juga sudah menandatangani surat pernyataan agar jasad korban tidak divisum atau autopsi.

"Kendati demikian, monitoring situasi tetap dilakukan. Dikhawatirkan adanya oknum-oknum tertentu yang  memprovokasi dengan menyebarkan isu-isu tidak benar terkait peristiwa tersebut," pungkasnya. (jw)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda