Begini Bunda, Cara Ajarkan Nilai Tanggung Jawab pada Anak - Bima News

Minggu, 23 Februari 2020

Begini Bunda, Cara Ajarkan Nilai Tanggung Jawab pada Anak

Orang tuamana yang tidak kesal, jika melihat anaknya tidak bertanggung jawab. Misalnyamenaruh barang di sembarang tempat. Nah, sebetulnya, buah hati bisa diajarkannilai bertanggung jawab itu sejak dini lo. Tak harus menunggu anak beranjakbesar.

Menurutpsikolog anak Anita Chandra, sejak buah hati berusia di bawah setahun, merekabisa diajak berkompromi untuk mengenal nilai tanggung jawab. Karena, lanjutAnita, di usia kurang setahun anak dapat membaca bahasa reseptif. Apa itukemampuan bahasa reseptif? “Kemampuan berbahasa anak untuk mengenal danbereaksi terhadap seseorang, kejadian lingkungan sekitar, hingga mengertimaksud mimik dan nada atau suara,” ujarnya saat ditemui dalam Kao CaringInnovation for Future Generation, Jakarta Selatan, Sabtu (22/2).

Eit, tapibunda atau ayah harus ingat, ya. Ajarkan nilai tanggung jawab sesuai usia juga.Psikolog yang berpraktik di RS Columbia Asia Jakarta itu memberi contoh.Misalnya, batita mulai diajarkan cara bertanggung jawab menjaga lingkungandengan membuang sampah. “Ini tempat sampah untuk buang yang sudah takterpakai,” tuturnya.

Saat anakberhasil melakukan sesuatu yang sarat nilai tanggung jawab, orang tua bolehmemberikan apresiasi. Tak perlu berupa benda, ya. “Cukup dengan kalimat, ‘wahterimakasih sudah bantu ngembalikan remote tv-nya’,” tambahnya.

Bagaimanaketika anak tak bertanggung jawab? Anita tidak menyarankan untuk lantas marah.Cari tahu terlebih dulu. Apakah sudah benar nilai tanggung jawab yang diajarkan.Seperti, stimulasi kepada anak apa sudah sesuai. Ingat, tidak semua masalahdiselesaikan dengan emosi.

MenurutAnita, hargai proses anak untuk mengenal apa itu bertanggung jawab. “Selalusupport juga,” ujarnya. Sementara itu, terpisah, pakar pemerhati tumbuh dankembang anak Susilo Achbar mengungkapkan, kunci untuk mengajarkan bertanggungjawab adalah dari hal kecil dan yang dekat dengan anak. “Ajak mempersiapkanperlengkapan sekolah, misalnya. Atau, libatkan anak saat orang tua memenreskanrumah,” jelasnya.

Sumber: JawaPos

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda