Dikbud Akui Ada Siswi Tidak Terima Ijazah, Sudah Usulkan Cetak Ulang, Tapi Tidak Bisa - Bima News

Senin, 21 Maret 2022

Dikbud Akui Ada Siswi Tidak Terima Ijazah, Sudah Usulkan Cetak Ulang, Tapi Tidak Bisa

Ijazah
Ilustrasi
 

BimaNews.id, KOTA BIMA-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bima telah mengetahui masalah dihadapi Suci Ramdani, tidak memiliki ijazah SD dan MTs.

Seksi Pengembangan Kurikulum, Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Endang Kurniawati mengatakan, di SDN 10  ada dua orang siswa yang tidak terima ijazah tahun 2017 lalu. Yakni, Suci Ramdani dan satu siswi lain. Kemudian satu orang siswa di SDN 26 Kota Bima.

Saat itu jelas Endang, ada kesalahan teknis dilakukan sejumlah sekolah saat pengajuan data untuk pencetakan ijazah. Sehingga saat itu Dikbud kembali mengajukan ulang data siswa ke pemerintah pusat.

Dari sejumlah sekolah yang mengajukan ulang data, hanya ijazah 3 siswi di dua sekolah itu yang tidak keluar.

"Kami bahkan sudah pergi ke sana saat itu, meminta untuk cetak ulang tiga ijazah siswa tersebut. Tapi gak bisa,"  katanya.

Tahun berikutnya, Dikbud kembali mengusulkan di provinsi dan pemerintah pusat agar dicetak ulang. Namun, upaya  tersebut tidak membuahkan hasil.

"Masih gak bisa. Mereka bilang, tidak bisa dicetak dalam jumlah yang sedikit," beber Endang Kurniawati.

Supaya tiga siswa tersebut bisa mendapatkan ijazah, bagian percetakan di pusat meminta orang tua siswa tersebut  membuat surat keterangan hilang di kepolisian.  Sebagai syarat untuk dibuat surat keterangan pengganti ijazah.

"Masalahnya, orang tua siswa tidak ada yang mau buat surat keterangan kehilangan. Bagaimana bisa kami buatkan surat pengganti ijazah," sesalnya.

Dikonfirmasi sebelumnya, Abdul Hamid orang tua dari Suci Ramdani mengaku tidak mau repot mengurus surat keterangan kehilangan di kepolisian.

Karena ijazah tidak pernah dikantongi anaknya sejak tamat SD hingga duduk di kelas 2 SMKN Kota Bima. Kenapa harus dibuatkan surat kehilangan?

"Harusnya mereka yang ngurus. Kok kami yang dirugikan malah direpotkan urus ini itu," tandas warga kelurahan Penato'i, Kecamatan Mpuda ini. (jul)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda