Bima News: Syafa'ad
Tampilkan postingan dengan label Syafa'ad. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Syafa'ad. Tampilkan semua postingan

Jumat, 30 Oktober 2020

60 Persen Opini Publik Terhadap Petahana Negatif

BIMA-Tim Analisa dan Strategi Syafru-Ady, kembali mengeluarkan angka-angka hasil pemetaan dukungan.  Sekitar 60 persen opini publik terhadap petahana saat ini negatif, sehingga sulit untuk menang  pada Pilkada 2020 mendatang.

Hal itu disampaikan Darusalam. Kata dia, untuk mengetahui hasil Pilkada bisa dilihat dengan sangat sederhana. Hasilnya nanti,  sangat bergantung pada penilaian publik terhadap kepemimpinan sekarang.

Jika publik mengatakannya berhasil, maka petahana tentu tidak bisa dikalahkan. Sebaliknya, jika penilaian publik negatif, petahana sulit untuk menang.

“Ini lumrah dalam setiap Pilkada. Alat evaluasi bagi publik adalah soal kepemimpinan, ” kata pria yang akrab disapa Darus ini.

Untuk mengukur persepsi tersebut kata dia, secara obyektif tentu melalui pendekatan penelitian atau survei. Berdasarkan survei di internal Syafru-Ady, opini publik terhadap petahana negatif.

“Sekitar 60 persen warga menyatakan kepemimpinan sekarang negatif, ” ungkapnya.

Yang sangat menarik adalah argumentasi dari penilaian publik. Kenapa kepemimpinan sekarang negatif?.

Ada tiga poin kata dia. Pertama, soal kesejahteraan warga yang semakin memburuk. Hal tersebut kata Darus, linear dengan capaian Indeks Pembangunan Manusia kita di wilayah Kabupaten Bima yang terburuk se NTB. Demikian juga dengan pendapatan perkapita masyarakat Kabupaten Bima,  juga terendah di NTB.

Kedua, sulitnya lapangan pekerjaan. Ini menjadi faktor yang dominan menjadi penilaian publik, terhadap kinerja kepemimpinan di Kabupaten Bima sekarang. Ketiga, soal banyak janji pemimpin yang dianggap tidak ditepati.

“Tiga poin tersebut merupakan faktor yang menyebabkan warga kecewa. Kekecewaan tersebut melahirkan sikap perlawanan yang  dijawantahkan melalui satu sikap politik, Ganti Bupati, ” tegas Darus.

Darus juga membandingkan dengan kondisi politik pada pemilihan Wali Kota Bima sebelumnya. Ketika Pilkada Kota Bima dua  tahun lalu, dimenangkan oleh penantang. Bahkan angka petahana stagnan saat itu.

Ketika survei dilakukan satu tahun sebelum pilkada, elektabilitas petahana 36 persen. Tapi hasil Pilkada, petahana meraih angka 38 persen.

Demikian dengan petahana pada Pilkada Kabupaten Bima saat ini. Saat survei awal tahun lalu, elektabilitas petahana 40 persen. Sama seperti perolehan suara petahana pada pilkada 2015 lalu. Artinya elektabilitas petahana jalan di tempat.

Apakah elektabilitas petahana akan bisa digenjot ? Menurut Darus,  hanya bergerak pada ambang batas,  diangka 40 persen hingga 43 persen.

“Karena itu adalah hasil dari apa yang dilakukan oleh petahana selama lima tahun kepemimpinannya, ” kata dia.

Di sisi lain kata Darus, secara otomatis publik yang menginginkan ganti bupati justru semakin menyolidkan diri untuk memenangkan sang penantang.  Demi mewujudkan visi besar,  yaitu pergantian kepemimpinan daerah Kabupaten Bima.

Bahkan sekarang, pemilih semakin cerdas, terlebih di era yang sangat terbuka dan kompetitif sekarang ini. Publik dengan mudah mengakses informasi dan mengetahui apa saja perkembangan yang terjadi.

Misalnya, publik dapat membaca secara terang benderang siapa Paslon yang lebih berpeluang menang diantara dua penantang petahana. Kondisi tersebut yang menyebabkan publik lebih mengkonsolidasikan pilihan mereka pada Paslon penantang. Karena dianggap berpeluang mengalahkan petahana.

Tidak heran kata Darus,  setiap waktu di kubu Syafru-Ady terus dibanjiri dukungan dari berbagai kelompok sosial politik.

Jika sebelumnya para pendukung independen, baik pada Pilkada 2015 maupun bakal calon independen yang tidak lolos. Pada seleksi kemarin telah lebih awal menyatakan diri total berjuang untuk ganti bupati bersama Syafru-Ady.

Belakangan begitu banyak lagi para pendukung maupun tim petahana tahun  2015 bergabung ke kubu Syafru-Ady.

Arus dukungan warga yang sebelumnya hendak mendukung Paslon lain. Karena melihat fakta, Syafru-Ady berpotensi mengalahkan petahana, merekapun bergabung, berjuang bersama Syafru-Ady mewujudkan agenda besar,  yaitu Ganti Bupati. (tin)

 

60 Persen Opini Publik Terhadap Petahana Negatif

BIMA-Tim Analisa dan Strategi Syafru-Ady, kembali mengeluarkan angka-angka hasil pemetaan dukungan.  Sekitar 60 persen opini publik terhadap petahana saat ini negatif, sehingga sulit untuk menang  pada Pilkada 2020 mendatang.

Hal itu disampaikan Darusalam. Kata dia, untuk mengetahui hasil Pilkada bisa dilihat dengan sangat sederhana. Hasilnya nanti,  sangat bergantung pada penilaian publik terhadap kepemimpinan sekarang.

Jika publik mengatakannya berhasil, maka petahana tentu tidak bisa dikalahkan. Sebaliknya, jika penilaian publik negatif, petahana sulit untuk menang.

"Ini lumrah dalam setiap Pilkada. Alat evaluasi bagi publik adalah soal kepemimpinan, " kata pria yang akrab disapa Darus ini.

Untuk mengukur persepsi tersebut kata dia, secara obyektif tentu melalui pendekatan penelitian atau survei. Berdasarkan survei di internal Syafru-Ady, opini publik terhadap petahana negatif.

"Sekitar 60 persen warga menyatakan kepemimpinan sekarang negatif, " ungkapnya.

Yang sangat menarik adalah argumentasi dari penilaian publik. Kenapa kepemimpinan sekarang negatif?.

Ada tiga poin kata dia. Pertama, soal kesejahteraan warga yang semakin memburuk. Hal tersebut kata Darus, linear dengan capaian Indeks Pembangunan Manusia kita di wilayah Kabupaten Bima yang terburuk se NTB. Demikian juga dengan pendapatan perkapita masyarakat Kabupaten Bima,  juga terendah di NTB.

Kedua, sulitnya lapangan pekerjaan. Ini menjadi faktor yang dominan menjadi penilaian publik, terhadap kinerja kepemimpinan di Kabupaten Bima sekarang. Ketiga, soal banyak janji pemimpin yang dianggap tidak ditepati.

"Tiga poin tersebut merupakan faktor yang menyebabkan warga kecewa. Kekecewaan tersebut melahirkan sikap perlawanan yang  dijawantahkan melalui satu sikap politik, Ganti Bupati, " tegas Darus.

Darus juga membandingkan dengan kondisi politik pada pemilihan Wali Kota Bima sebelumnya. Ketika Pilkada Kota Bima dua  tahun lalu, dimenangkan oleh penantang. Bahkan angka petahana stagnan saat itu.

Ketika survei dilakukan satu tahun sebelum pilkada, elektabilitas petahana 36 persen. Tapi hasil Pilkada, petahana meraih angka 38 persen.

Demikian dengan petahana pada Pilkada Kabupaten Bima saat ini. Saat survei awal tahun lalu, elektabilitas petahana 40 persen. Sama seperti perolehan suara petahana pada pilkada 2015 lalu. Artinya elektabilitas petahana jalan di tempat.

Apakah elektabilitas petahana akan bisa digenjot ? Menurut Darus,  hanya bergerak pada ambang batas,  diangka 40 persen hingga 43 persen.

"Karena itu adalah hasil dari apa yang dilakukan oleh petahana selama lima tahun kepemimpinannya, " kata dia.

Di sisi lain kata Darus, secara otomatis publik yang menginginkan ganti bupati justru semakin menyolidkan diri untuk memenangkan sang penantang.  Demi mewujudkan visi besar,  yaitu pergantian kepemimpinan daerah Kabupaten Bima.

Bahkan sekarang, pemilih semakin cerdas, terlebih di era yang sangat terbuka dan kompetitif sekarang ini. Publik dengan mudah mengakses informasi dan mengetahui apa saja perkembangan yang terjadi.

Misalnya, publik dapat membaca secara terang benderang siapa Paslon yang lebih berpeluang menang diantara dua penantang petahana. Kondisi tersebut yang menyebabkan publik lebih mengkonsolidasikan pilihan mereka pada Paslon penantang. Karena dianggap berpeluang mengalahkan petahana.

Tidak heran kata Darus,  setiap waktu di kubu Syafru-Ady terus dibanjiri dukungan dari berbagai kelompok sosial politik.

Jika sebelumnya para pendukung independen, baik pada Pilkada 2015 maupun bakal calon independen yang tidak lolos. Pada seleksi kemarin telah lebih awal menyatakan diri total berjuang untuk ganti bupati bersama Syafru-Ady.

Belakangan begitu banyak lagi para pendukung maupun tim petahana tahun  2015 bergabung ke kubu Syafru-Ady.

Arus dukungan warga yang sebelumnya hendak mendukung Paslon lain. Karena melihat fakta, Syafru-Ady berpotensi mengalahkan petahana, merekapun bergabung, berjuang bersama Syafru-Ady mewujudkan agenda besar,  yaitu Ganti Bupati. (tin)

 

Kamis, 29 Oktober 2020

Usung Bima MAKMUR, Syafru-Ady akan Berikan Perhatian pada Peternak dan Petani

BIMA-Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bima, H Syafruddin dan Ady Mahyudi (Syafa’ad) memiliki rencana besar bagi masyarakat Kecamatan Monta. Fokus utama adalah pengembangan potensi peternakan, sapi dan kerbau.

 

Hal itu, sesuai misi Syafa’ad,  mewujudkan Bima MAKMR. Yakni,  Bima yang Maju, Aman, Kreatif, Mandiri, Unggul dan Religius.

 

Calon Wakil Bupati Bima, Ady Mahyudi mengatakan, dengan visi tersebut Syafru-Ady akan merombak banyak hal.  Seperti,  mewujudkan reformasi birokrasi yang berorientasi hasil. Memantapkan pembangunan infrastruktur dasar dan infrastruktur pendukung.

 

Membangun kemandirian sumber daya manusia yang sehat, unggul dan mandiri. Membangun kemandirian daerah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Mewujudkan keamanan daerah serta membangun kapasitas pemahaman dan pengenalan pada agama.

 

Khusus Kecamatan Monta kata Ady, pihaknya telah lakukan survey. Dimana  potensi peternakan sapi dan kerbau sangat luar biasa.

 

“Kita punya program paket perubahan pro usaha warga yang menekuni peternakan berupa bantuan Rp 100 miliar, ” ungkapnya.

 

Bantuan tersebut akan dialokasikan di kawasan yang sudah dipetakan sebagai daeerah sentra pengembangan peternakan rakyat.

 

“Tentu tidak hanya bantuan. Kita akan mendidik masyarakat kita menjadi mandiri dengan modal awal dari pemerintah, ” ujarnya optimis.

 

Tidak hanya bidang peternakan. Dari hasil pemetaan dilakukan timnya kata Ady, Kecamatan Monta juga unggul di bidang pertanian. Berbagai komoditi pertanian dihasilkan oleh warga Monta. Karena itu, bantuan dan kemudahan fasilitas pertanian layak diperoleh masyarakat petani di Monta.

 

Bahkan nanti sebutnya, akan ada anggaran pro usaha warga petani sebesar Rp 150 miliar. Angka ini tegas Ady, bukanlah mimpi, tapi realitas sesuai kemampuan keuangan daerah.

 

“Negara, pemimpin itu akan selalu hadir di tengah kebutuhan rakyatnya. Syafru-Ady memastikan hal itu, ” pungkasnya. (tin)

 

Usung Bima MAKMUR, Syafru-Ady akan Berikan Perhatian pada Peternak dan Petani

BIMA-Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bima, H Syafruddin dan Ady Mahyudi (Syafa’ad) memiliki rencana besar bagi masyarakat Kecamatan Monta. Fokus utama adalah pengembangan potensi peternakan, sapi dan kerbau.

 

Hal itu, sesuai misi Syafa’ad,  mewujudkan Bima MAKMR. Yakni,  Bima yang Maju, Aman, Kreatif, Mandiri, Unggul dan Religius.

 

Calon Wakil Bupati Bima, Ady Mahyudi mengatakan, dengan visi tersebut Syafru-Ady akan merombak banyak hal.  Seperti,  mewujudkan reformasi birokrasi yang berorientasi hasil. Memantapkan pembangunan infrastruktur dasar dan infrastruktur pendukung.

 

Membangun kemandirian sumber daya manusia yang sehat, unggul dan mandiri. Membangun kemandirian daerah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Mewujudkan keamanan daerah serta membangun kapasitas pemahaman dan pengenalan pada agama.

 

Khusus Kecamatan Monta kata Ady, pihaknya telah lakukan survey. Dimana  potensi peternakan sapi dan kerbau sangat luar biasa.

 

"Kita punya program paket perubahan pro usaha warga yang menekuni peternakan berupa bantuan Rp 100 miliar, " ungkapnya.

 

Bantuan tersebut akan dialokasikan di kawasan yang sudah dipetakan sebagai daeerah sentra pengembangan peternakan rakyat.

 

"Tentu tidak hanya bantuan. Kita akan mendidik masyarakat kita menjadi mandiri dengan modal awal dari pemerintah, " ujarnya optimis.

 

Tidak hanya bidang peternakan. Dari hasil pemetaan dilakukan timnya kata Ady, Kecamatan Monta juga unggul di bidang pertanian. Berbagai komoditi pertanian dihasilkan oleh warga Monta. Karena itu, bantuan dan kemudahan fasilitas pertanian layak diperoleh masyarakat petani di Monta.

 

Bahkan nanti sebutnya, akan ada anggaran pro usaha warga petani sebesar Rp 150 miliar. Angka ini tegas Ady, bukanlah mimpi, tapi realitas sesuai kemampuan keuangan daerah.

 

"Negara, pemimpin itu akan selalu hadir di tengah kebutuhan rakyatnya. Syafru-Ady memastikan hal itu, " pungkasnya. (tin)

 

Minggu, 25 Oktober 2020

Ady: Jangan Biarkan Bima Mundur Lagi

BIMA-Calon Wakil Bupati Bima, Ady Mahyudi mengajak masyarakat Kecamatan Lambu untuk tidak membiarkan Kabupaten Bima mundur lagi. Ajakan itu disampaikannya  saat menyambangi warga Desa Simpasai Kecamatan Lambu, Sabtu (24/10).

Saat kampanye dialog terbatas di Lambu, Ady Mahyudi menemui warga di tiga desa, yakni Desa Kaleo, Simpasai dan Lanta.

Kali ini, Calon Wakil Bupati Bima ini tak didampingi Calon Bupati H Syafruddin karena sedang sakit.  Kehadiran Ady mendapatkan sambutan luar biasa dari masyarakat Lambu. Apalagi Lambu dikenal sebagai basis suara Syafru-Ady.

Pada kesempatan itu Ady menyampaikan sejumlah potensi yang dimiliki Kecamatan Lambu di bidang pertaniinisial Terutama komoditi bawang merah.

“Kita sangat sadari, kehidupan warga Lambu itu dari bawang merah. Ini harus dijaga dan dipastikan keberlangsungannya. Syafru-Ady akan memastikan  hal itu, ” terangnya.

Ady mengungkap, telah banyak dilakukan Cabup H Syafruddin saat memimpin Kabupaten Bima selama 1,8 tahun. Keberhasilan itu katanya, harus dikembalikan dengan memenangkan pasangan Syafru-Ady pada Pilkada 9 Desember mendatang.

“Kita maju bersama, bahagia bersama rakyat, ” tegasnya.

Setali tiga uang dengan itu, anggota DPRD Kabupaten Bima Edy Mukhlis mengajak masyarakat Lambu untuk memenangkan paslon Syafru-Ady.

Edy membeberkan keberhasilan H Syafrudin dalam membangun Kecamatan Lambu. Seperti, membangun jalan dari Desa Papa menuju Desa Nggelu.

“Saya tahu persis, karena saat itu saya menjadi anggota Komisi 3 DPRD Kabupaten Bima,” ungkapnya.

Banyak hal lain yang telah dibuat H Syafrudin saat menjadi bupati. Termasuk memindahkan ibukota Kabupaten Bima dan membuka jalan dua arah.

“Tak ada yang perlu diragukan lagi. Paslon Syafru-Ady pilihan tepat untuk perubahan Kabupaten Bima,” tutur pria yang dikenal sebagai singa parlemen ini. (tin)

 

Ady: Jangan Biarkan Bima Mundur Lagi

BIMA-Calon Wakil Bupati Bima, Ady Mahyudi mengajak masyarakat Kecamatan Lambu untuk tidak membiarkan Kabupaten Bima mundur lagi. Ajakan itu disampaikannya  saat menyambangi warga Desa Simpasai Kecamatan Lambu, Sabtu (24/10).

Saat kampanye dialog terbatas di Lambu, Ady Mahyudi menemui warga di tiga desa, yakni Desa Kaleo, Simpasai dan Lanta.

Kali ini, Calon Wakil Bupati Bima ini tak didampingi Calon Bupati H Syafruddin karena sedang sakit.  Kehadiran Ady mendapatkan sambutan luar biasa dari masyarakat Lambu. Apalagi Lambu dikenal sebagai basis suara Syafru-Ady.

Pada kesempatan itu Ady menyampaikan sejumlah potensi yang dimiliki Kecamatan Lambu di bidang pertaniinisial Terutama komoditi bawang merah.

"Kita sangat sadari, kehidupan warga Lambu itu dari bawang merah. Ini harus dijaga dan dipastikan keberlangsungannya. Syafru-Ady akan memastikan  hal itu, " terangnya.

Ady mengungkap, telah banyak dilakukan Cabup H Syafruddin saat memimpin Kabupaten Bima selama 1,8 tahun. Keberhasilan itu katanya, harus dikembalikan dengan memenangkan pasangan Syafru-Ady pada Pilkada 9 Desember mendatang.

"Kita maju bersama, bahagia bersama rakyat, " tegasnya.

Setali tiga uang dengan itu, anggota DPRD Kabupaten Bima Edy Mukhlis mengajak masyarakat Lambu untuk memenangkan paslon Syafru-Ady.

Edy membeberkan keberhasilan H Syafrudin dalam membangun Kecamatan Lambu. Seperti, membangun jalan dari Desa Papa menuju Desa Nggelu.

"Saya tahu persis, karena saat itu saya menjadi anggota Komisi 3 DPRD Kabupaten Bima," ungkapnya.

Banyak hal lain yang telah dibuat H Syafrudin saat menjadi bupati. Termasuk memindahkan ibukota Kabupaten Bima dan membuka jalan dua arah.

"Tak ada yang perlu diragukan lagi. Paslon Syafru-Ady pilihan tepat untuk perubahan Kabupaten Bima," tutur pria yang dikenal sebagai singa parlemen ini. (tin)

 

Jumat, 02 Oktober 2020

Syafa'ad Rancang RS Rujukan Bagi Masyarakat Kabupaten Bima

BIMA-Pelayanan kesehatan menjadi hak dasar rakyat yang harus terus dipenuhi dan dibenahi. Paslon Syafaad merancang pembangunan RS Rujukan bagi warga Kabupaten Bima. Jika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bima.
Rencana itu disampaikan Pasangan Calon (Paslon) Bupati H Syafruddin dan Wakil Bupati Adi Mahyudi, ketika menyapa warga Desa Ntori Kecamatan Wawo, Jumat (3/10).
Pada  kesempatan itu, Paslon Syafaad mengatakan, fasilitas kesehatan bagi warga Kabupaten Bima masih sangat jauh dari kata baik.
Adi Mahyudi mengatakan, percuma jika ada program BPJS gratis jika tidak ditunjang dengan fasilitas kesehatan yang memadai.
Dalam perencanaan Syafaad kata Adi, dari sisi anggaran, Pemkab Bima memiliki banyak potensi untuk mengembangkan fasilitas kesehatan.
Mulai dari alat kesehatan yang lengkap, hingga sumber daya dokter spesialis dan tenaga medis lain yang mumpuni.
“Kita akan bangun RS Rujukan, agar warga kita tidak perlu ke luar daerah untuk mendapatkan perawatan yang lengkap, ” ungkapnya.
Adi berharap, keberadaan RS rujukan di Kabupaten Bima, maka layanan kesehatan yang lengkap lebih dekat dan terjangkau oleh warga. Dari sisi ekonomi tambah Adi, akan ikut menumbuhkan  perekonomian masyarakat yang berimbas pada peningkatan perkapita warga Kabupaten Bima.
“Karena setiap sektor itu berkaitan, maka kami membangun secara komprehensif, agar saling mendukubg. Perubahan seperti inilah yang akan kita gebrak bersama ke depan, ” pungkas Adi. (tin)

Syafa'ad Rancang RS Rujukan Bagi Masyarakat Kabupaten Bima


BIMA-Pelayanan kesehatan menjadi hak dasar rakyat yang harus terus dipenuhi dan dibenahi. Paslon Syafaad merancang pembangunan RS Rujukan bagi warga Kabupaten Bima. Jika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bima.


Rencana itu disampaikan Pasangan Calon (Paslon) Bupati H Syafruddin dan Wakil Bupati Adi Mahyudi, ketika menyapa warga Desa Ntori Kecamatan Wawo, Jumat (3/10).


Pada  kesempatan itu, Paslon Syafaad mengatakan, fasilitas kesehatan bagi warga Kabupaten Bima masih sangat jauh dari kata baik.


Adi Mahyudi mengatakan, percuma jika ada program BPJS gratis jika tidak ditunjang dengan fasilitas kesehatan yang memadai.


Dalam perencanaan Syafaad kata Adi, dari sisi anggaran, Pemkab Bima memiliki banyak potensi untuk mengembangkan fasilitas kesehatan.


Mulai dari alat kesehatan yang lengkap, hingga sumber daya dokter spesialis dan tenaga medis lain yang mumpuni.

"Kita akan bangun RS Rujukan, agar warga kita tidak perlu ke luar daerah untuk mendapatkan perawatan yang lengkap, " ungkapnya.


Adi berharap, keberadaan RS rujukan di Kabupaten Bima, maka layanan kesehatan yang lengkap lebih dekat dan terjangkau oleh warga. Dari sisi ekonomi tambah Adi, akan ikut menumbuhkan  perekonomian masyarakat yang berimbas pada peningkatan perkapita warga Kabupaten Bima.


"Karena setiap sektor itu berkaitan, maka kami membangun secara komprehensif, agar saling mendukubg. Perubahan seperti inilah yang akan kita gebrak bersama ke depan, " pungkas Adi. (tin)

Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu