Bima News: Ekbis
Tampilkan postingan dengan label Ekbis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ekbis. Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 Mei 2020

Harga Gula Meroket, Bulog Siapkan 50 Ton Gula Harga Miring

KOTA BIMA-Menekan lonjakan harga gula pasir di pasar yang mencapai Rp 18.000  per kilogram, Bulog Cabang Bima  bersama satgas pangan akan sediakan 50 ton Gula Pasir tahap awal untuk menstabilkan harga.

Kepala Bulog Cabang Bima,Sawaluddin Susanto mengatakan harga jual yang dipatok  oleh Bulog mengacu pada Harga EceranTertinggi (HET) yaitu 12.500 per kilogram.

Masing-masing pembeli akandibatasi pembeliannya, yaitu 4 kilogram per orang untuk antisipasi penimbunan.

Program stabilisasiharga  ini dilaksanakan di Bulog seluruhIndonesia termasuk di Bima. Setelah 50 ton ini, akan masuk lagi 100 ton Gula diBulog Cabang Bima.

Harapannya kata pria yangakrab disapa Anto ini, harga gula segera stabil sesuai HET agar konsumen tidakkecewa.

Untuk yang datang belanjadiwajibkan memakai masker dan tetap mematuhi protokol covid-19, yaitu dengan menjagajarak aman. Kami juga sudah sediakan tempat cuci tangan dan sabun di lokasipasar murah gula. (tin)

Harga Gula Meroket, Bulog Siapkan 50 Ton Gula Harga Miring


KOTA BIMA-Menekan lonjakan harga gula pasir di pasar yang mencapai Rp 18.000  per kilogram, Bulog Cabang Bima  bersama satgas pangan akan sediakan 50 ton Gula Pasir tahap awal untuk menstabilkan harga.





Kepala Bulog Cabang Bima,
Sawaluddin Susanto mengatakan harga jual yang dipatok  oleh Bulog mengacu pada Harga Eceran
Tertinggi (HET) yaitu 12.500 per kilogram.





Masing-masing pembeli akan
dibatasi pembeliannya, yaitu 4 kilogram per orang untuk antisipasi penimbunan.





Program stabilisasi
harga  ini dilaksanakan di Bulog seluruh
Indonesia termasuk di Bima. Setelah 50 ton ini, akan masuk lagi 100 ton Gula di
Bulog Cabang Bima.





Harapannya kata pria yang
akrab disapa Anto ini, harga gula segera stabil sesuai HET agar konsumen tidak
kecewa.





Untuk yang datang belanja
diwajibkan memakai masker dan tetap mematuhi protokol covid-19, yaitu dengan menjaga
jarak aman. Kami juga sudah sediakan tempat cuci tangan dan sabun di lokasi
pasar murah gula. (tin)


Rabu, 18 Maret 2020

Perwira NTB Ajak Entrepreneur Bima Sharing Untuk Pengembangan UKM

KOTA BIMA-Untuk memancing tumbuhnya UKM (Usaha Kecil Menengah) yang berkualitas, dibutuhkan kerjasama dan wadah yang jelas. Untuk itu, Perkumpulan Perempuan Wirausaha Indonesia (Perwira) NTB mengajak entrepreneur Bima sharing soal pengembangan UKM.

Sharing ini digelar di sebuah cafe di Rasanae Timur KotaBima, Rabu (19/3). Hadir saat itu istri Wakil Bupati Bima, Hj Rostina.

Pembina Perwira NTB, Aisyah Muhammad menjelaskan, DPDPerwira NTB baru dibentuk sekitar 4 bulan lalu. Dia ditunjuk menjadi pembinaorganisasi perempuan, untuk membantu memajukan UKM di NTB.

“Saya dengar banyak organisasi perempuan di NTB,banyak UKM-nya juga. Tapi selama ini banyak yang tidur dan tidak buat apa-apa. Kemudianmasih berjalan sendiri-sendiri,” ungkap perempuan asal Singapura yang kinimenetap di Mataram ini.

Melalui Perwira, ia ingin berbagi pengalaman selamamenggeluti dunia usaha hingga di tingkat Internasional. Untuk membantumemajukan UKM di NTB.

Di tempat yang sama, Ketua Perwira NTB Rohaniah Hermawatimenjelaskan, sebelum dipercaya menjadi Ketua Perwira NTB, dia bekerja sebagaifasilitator UKM. Memberikan pembinaan untuk semua UKM di NTB.

Perwira kata dia, dibentuk tahun 2016. Saat ini, sudahmenyebar di seluruh provinsi. Sementara untuk NTB, baru terbentuk 4 bulan lalu.Saat ini sedang mempersiapkan pembentukan DPC Perwira di seluruh NTB.

Perwira jelasnya,  merupakan organisasi perempuan yang berbadanhukum. Sasarannya meningkatkan keahlian, kualitas dan kuantitas produksi,kemajuan berusaha, pengembangan usaha. Membina UKM agar turut serta dalampembangunan ekonomi.

“Misi Perwira, memberdayakan dan memperkuat kaumperempuan di UKM melalui peningkatan kemampuan anggota. Mengelola usaha untukmendapatkan akses terhadap teknologi baru, pemasaran serta pembiayaanusaha,” jelasnya.

Dengan sharing ini ia berharap, semakin mempercepatpembentukan Perwira di Kota Bima dan Kabupaten Bima. Sehingga program dantarget-target yang ingin dicapai bisa terlaksana dengan baik.

Istri Wakil Bupati Bima menaruh harapan besar, pengusahaperempuan muda memiliki niat baik untuk menggabungkan diri, masuk di organisasiPerwira.

“Semoga apa yang diniatkan Perwira bisa terwujud,”harapnya.

Kota dan Kabupaten Bima kata Hj Rostina memiliki banyakpotensi usaha. Seperti tenun dan hasil laut. Hanya saja kata dia, terhambatpada pemasaran.

Hadirnya Perwira, diharapkan mampu memberikan solusiterhadap persoalan UKM yang ada di daerah.

“Yang terutama dari perkumpulan ini, ada sarana danprasarana, ada komunikasi dan diskusi. Sehingga UKM bisa berkembang denganbaik,” pungkasnya. (tin)

Perwira NTB Ajak Entrepreneur Bima Sharing Untuk Pengembangan UKM


KOTA BIMA-Untuk memancing tumbuhnya UKM (Usaha Kecil Menengah) yang berkualitas, dibutuhkan kerjasama dan wadah yang jelas. Untuk itu, Perkumpulan Perempuan Wirausaha Indonesia (Perwira) NTB mengajak entrepreneur Bima sharing soal pengembangan UKM.





Sharing ini digelar di sebuah cafe di Rasanae Timur Kota
Bima, Rabu (19/3). Hadir saat itu istri Wakil Bupati Bima, Hj Rostina.





Pembina Perwira NTB, Aisyah Muhammad menjelaskan, DPD
Perwira NTB baru dibentuk sekitar 4 bulan lalu. Dia ditunjuk menjadi pembina
organisasi perempuan, untuk membantu memajukan UKM di NTB.





"Saya dengar banyak organisasi perempuan di NTB,
banyak UKM-nya juga. Tapi selama ini banyak yang tidur dan tidak buat apa-apa. Kemudian
masih berjalan sendiri-sendiri," ungkap perempuan asal Singapura yang kini
menetap di Mataram ini.





Melalui Perwira, ia ingin berbagi pengalaman selama
menggeluti dunia usaha hingga di tingkat Internasional. Untuk membantu
memajukan UKM di NTB.





Di tempat yang sama, Ketua Perwira NTB Rohaniah Hermawati
menjelaskan, sebelum dipercaya menjadi Ketua Perwira NTB, dia bekerja sebagai
fasilitator UKM. Memberikan pembinaan untuk semua UKM di NTB.





Perwira kata dia, dibentuk tahun 2016. Saat ini, sudah
menyebar di seluruh provinsi. Sementara untuk NTB, baru terbentuk 4 bulan lalu.
Saat ini sedang mempersiapkan pembentukan DPC Perwira di seluruh NTB.





Perwira jelasnya,  merupakan organisasi perempuan yang berbadan
hukum. Sasarannya meningkatkan keahlian, kualitas dan kuantitas produksi,
kemajuan berusaha, pengembangan usaha. Membina UKM agar turut serta dalam
pembangunan ekonomi.





"Misi Perwira, memberdayakan dan memperkuat kaum
perempuan di UKM melalui peningkatan kemampuan anggota. Mengelola usaha untuk
mendapatkan akses terhadap teknologi baru, pemasaran serta pembiayaan
usaha," jelasnya.





Dengan sharing ini ia berharap, semakin mempercepat
pembentukan Perwira di Kota Bima dan Kabupaten Bima. Sehingga program dan
target-target yang ingin dicapai bisa terlaksana dengan baik.





Istri Wakil Bupati Bima menaruh harapan besar, pengusaha
perempuan muda memiliki niat baik untuk menggabungkan diri, masuk di organisasi
Perwira.





"Semoga apa yang diniatkan Perwira bisa terwujud,"
harapnya.





Kota dan Kabupaten Bima kata Hj Rostina memiliki banyak
potensi usaha. Seperti tenun dan hasil laut. Hanya saja kata dia, terhambat
pada pemasaran.





Hadirnya Perwira, diharapkan mampu memberikan solusi
terhadap persoalan UKM yang ada di daerah.





"Yang terutama dari perkumpulan ini, ada sarana dan
prasarana, ada komunikasi dan diskusi. Sehingga UKM bisa berkembang dengan
baik," pungkasnya. (tin)


Minggu, 23 Februari 2020

Harga Bawang Putih Naik, Pedagang Makanan Kewalahan

Kota Bima, Radarbima.com—Kenaikkanharga bawang putih tidak hanya di tingkat nasional, di daerah pun, si putihpenyedap makanan ini pun meroket.

Di KotaBima, harga bawang putih tembus angka Rp 85 ribu per kilogram. Harga ini jauhdibandingkan harga beberapa bulan lalu, hanya sekitar Rp 20 hingga Rp 30 ribuper kilogram.

Meski mahal,tapi keberadaan bawang putih ini tidak langka. Justru terlihat melimpah dipasar tradisional Ama Hami Kota Bima.

Naiknyaharga bawang putih ini, berimbas pada pedagang makanan. Terutama, penjual nasigoreng yang membutuhkan banyak bawang putih sebagai penyedap rasa.

Siswanto,pedagang nasi goreng di Kota Bima mengaku, kewalahan menyiasati kebutuhanbawang putih untuk bumbu nasi goreng yang dia jual.

“Bawangputih itu bumbu pokok. Kalau rumahtangga tidak terlalu terasa dengan naiknyaharga bawang putih ini. Tapi, kami sangat merasakan dampaknya, ” akuSiswanto.

Naiknya hargabawang putih ini, dipicu kebijakan pemerintah pusat yang membatasi impor barangdan pangan dari Tiongkok.

Selama ini,Indonesia mengimport bawang putih dari negeri Tirai Bambu tersebut.

Selainbawang putih, bawang merah pun menunjukkan grafik naik. Padahal, Bima dikenalsebagai lumbung bawang merah.

Maesarah,pedagang bawang merah mengaku, tidak mengetahui secara pasti pemicu naiknyaharga bawang merah. Sebagai pengecer, dia  sudah merasakan naiknya hargabawang merah di tingkat distributor. (tin)

Harga Bawang Putih Naik, Pedagang Makanan Kewalahan






Kota Bima, Radarbima.com—Kenaikkan
harga bawang putih tidak hanya di tingkat nasional, di daerah pun, si putih
penyedap makanan ini pun meroket.





Di Kota
Bima, harga bawang putih tembus angka Rp 85 ribu per kilogram. Harga ini jauh
dibandingkan harga beberapa bulan lalu, hanya sekitar Rp 20 hingga Rp 30 ribu
per kilogram.





Meski mahal,
tapi keberadaan bawang putih ini tidak langka. Justru terlihat melimpah di
pasar tradisional Ama Hami Kota Bima.





Naiknya
harga bawang putih ini, berimbas pada pedagang makanan. Terutama, penjual nasi
goreng yang membutuhkan banyak bawang putih sebagai penyedap rasa.





Siswanto,
pedagang nasi goreng di Kota Bima mengaku, kewalahan menyiasati kebutuhan
bawang putih untuk bumbu nasi goreng yang dia jual.





"Bawang
putih itu bumbu pokok. Kalau rumahtangga tidak terlalu terasa dengan naiknya
harga bawang putih ini. Tapi, kami sangat merasakan dampaknya, " aku
Siswanto.





Naiknya harga
bawang putih ini, dipicu kebijakan pemerintah pusat yang membatasi impor barang
dan pangan dari Tiongkok.





Selama ini,
Indonesia mengimport bawang putih dari negeri Tirai Bambu tersebut.





Selain
bawang putih, bawang merah pun menunjukkan grafik naik. Padahal, Bima dikenal
sebagai lumbung bawang merah.





Maesarah,
pedagang bawang merah mengaku, tidak mengetahui secara pasti pemicu naiknya
harga bawang merah. Sebagai pengecer, dia  sudah merasakan naiknya harga
bawang merah di tingkat distributor. (tin)


Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu