Bima News: Diperiksa
Tampilkan postingan dengan label Diperiksa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Diperiksa. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 November 2020

Kepala BPKAD Akui Terima Honor Puluhan Juta Kegiatan Bappeda

KOTA BIMA-Pemeriksaan empat pejabat teras Pemerintah Kota Bima oleh Unit Tipidkor Polres Bima Kota, memunculkan fakta baru. Kepala BPKAD Kota Bima, Jainuddin mengaku menerima puluhan juta rupiah untuk honorarium kegiatan di Bappeda Litbang Kota Bima.

Pemeriksaan terhadap Sekda Kota Bima Drs H Mukhtar MH, Kepala BPKAD, Jainuddin, Kadis Dikbud  Dr Syamsuddin  dan Kabag Hukum, A Wahab, berlangsung Senin (16/11), kemarin.  Di ruang Unit Tipidkor Polres Bima Kota.

Dari empat orang yang dperiksa, tiga diantaranya berhasil dikonfirmasi terkait proses dan hasil pemeriksaan.

Kasat Reskrim Polres Bima Kota, Iptu Hilmi Manossoh Prayugo SIk mengungkap, Sekda pertama hadir. Sekda diketahui memiliki sejumlah tandatangan menerima honorarium dari sejumlah kegiatan yang digelar Bappeda.  Nilainya mencapai puluhan juta yang terbagi dalam beberapa kuitansi.

Dalam pemeriksaan itu kata Hilmi, Sekda  mengaku tidak pernah menerima honorarium apapun dari kegiatan di Bappeda. Sekaligus membantah ada kegiatan sebagaimana tertera dalam SPj.

Hal senada juga diakui Dr Syamsuddin, yang  tandatangannya terlihat dalam SPj.  Kadis Dikbud Kota Bima mengaku, tidak pernah menerima honor dan tidak membenarkan adanya kegiatan yang tertera.

Berbeda dengan dua orang yang diperiksa pada pagi hari. Kepala BPKAD mengakui menerima honorarium dari 5 kuitansi yang ditunjukan dan membenarkan adanya kegiatan yang tertera dalam SPj tersebut.

“Ada lima kuitansi dengan nilai puluhan juta, itu diakui semua dan kegiatannya ada, ” ungkap Hilmi.

Bagaimana dengan hasil pemeriksaan A Wahab? Hingga berita ini ditulis, Kabag Hukum masih diperiksa penyidik Tipikor Polres Bima Kota.  (tin)

Kepala BPKAD Akui Terima Honor Puluhan Juta Kegiatan Bappeda

KOTA BIMA-Pemeriksaan empat pejabat teras Pemerintah Kota Bima oleh Unit Tipidkor Polres Bima Kota, memunculkan fakta baru. Kepala BPKAD Kota Bima, Jainuddin mengaku menerima puluhan juta rupiah untuk honorarium kegiatan di Bappeda Litbang Kota Bima.

Pemeriksaan terhadap Sekda Kota Bima Drs H Mukhtar MH, Kepala BPKAD, Jainuddin, Kadis Dikbud  Dr Syamsuddin  dan Kabag Hukum, A Wahab, berlangsung Senin (16/11), kemarin.  Di ruang Unit Tipidkor Polres Bima Kota.

Dari empat orang yang dperiksa, tiga diantaranya berhasil dikonfirmasi terkait proses dan hasil pemeriksaan.

Kasat Reskrim Polres Bima Kota, Iptu Hilmi Manossoh Prayugo SIk mengungkap, Sekda pertama hadir. Sekda diketahui memiliki sejumlah tandatangan menerima honorarium dari sejumlah kegiatan yang digelar Bappeda.  Nilainya mencapai puluhan juta yang terbagi dalam beberapa kuitansi.

Dalam pemeriksaan itu kata Hilmi, Sekda  mengaku tidak pernah menerima honorarium apapun dari kegiatan di Bappeda. Sekaligus membantah ada kegiatan sebagaimana tertera dalam SPj.

Hal senada juga diakui Dr Syamsuddin, yang  tandatangannya terlihat dalam SPj.  Kadis Dikbud Kota Bima mengaku, tidak pernah menerima honor dan tidak membenarkan adanya kegiatan yang tertera.

Berbeda dengan dua orang yang diperiksa pada pagi hari. Kepala BPKAD mengakui menerima honorarium dari 5 kuitansi yang ditunjukan dan membenarkan adanya kegiatan yang tertera dalam SPj tersebut.

"Ada lima kuitansi dengan nilai puluhan juta, itu diakui semua dan kegiatannya ada, " ungkap Hilmi.

Bagaimana dengan hasil pemeriksaan A Wahab? Hingga berita ini ditulis, Kabag Hukum masih diperiksa penyidik Tipikor Polres Bima Kota.  (tin)

Kamis, 02 April 2020

Tiba Dari Makassar, 700 Lebih Penumpang Kapal Tilongkabila Diukur Suhu Tubuh

KOTABIMA-Gerak cepat dilakukan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bima,menyambut 700 lebih penumpang KM Tilongkabila yang tiba di Pelabuhan Bima,Kamis (2/4).

KMTilongkabila berangkat dari Pelabuhan Makassar, mengangkut 700 lebih penumpangyang turun di Pelabuhan Bima Ratusan penumpang tersebut merupakan warga KotaBima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu.

Data yang diperoleh dari Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Bima, 700 lebih penumpang ini langsung diperiksa kesehatannya dengan thermogun (pengukur suhu tubuh) setelah turun dari kapal. Pemeriksaan dilakukan bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bima.

KasubagPemberitaan Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Bima Dian Fitriany mengungkapkan,semua penumpang yang turun di Pelabuhan Bima diperiksa satu per satu. “Kitaprioritaskan untuk warga yang asli Kota Bima karena akan menetap di Kota Bima,”ujarnya.

Sesuaiprotokol kesehatan yang ditetapkan jelas dia, penumpang yang memiliki suhubadan di atas 38 derajat celcius akan diobservasi selama beberapa jam dipelabuhan. Jika tidak ada perubahan kondisi, maka penumpang tersebut akanlangsung diarahkan ke tempat karantina yang telah disiapkan oleh pemerintah di Lawata.

“Kenapaharus kita observasi di tempat beberapa jam dulu? Karena kita belajar darikejadian di terminal Lombok, mungkin penumpang kelelahan atau lainnya sehinggapanas, ” jelas Dian.

Sedangkanuntuk penumpang yang berasal dari Kabupaten lain, KKP akan berkoordinasi denganTim Gugus Pemda masing-masing untuk penanganan lebih lanjut.

Dian menambahkan,Dikes juga mengedukasi penumpang untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari,meskipun tidak memiliki gejala apapun. Sebab kata dia, Covid-19 memiliki masainkubasi selama 14 hari. Warga yang tiba di pelabuhan  bisa saja terlihat sehat. Namun, dalam 14 harikemudian bisa saja mereka sakit.

“Makanyakami sangat berharap warga kota yang baru tiba, taat untuk melakukan isolasimandiri selama 14 hari. Ini demi kebaikan kita bersama, ” pungkas Dian.(tin)

Tiba Dari Makassar, 700 Lebih Penumpang Kapal Tilongkabila Diukur Suhu Tubuh


KOTA
BIMA-Gerak cepat dilakukan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bima,
menyambut 700 lebih penumpang KM Tilongkabila yang tiba di Pelabuhan Bima,
Kamis (2/4).





KM
Tilongkabila berangkat dari Pelabuhan Makassar, mengangkut 700 lebih penumpang
yang turun di Pelabuhan Bima Ratusan penumpang tersebut merupakan warga Kota
Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu.





Data yang diperoleh dari Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Bima, 700 lebih penumpang ini langsung diperiksa kesehatannya dengan thermogun (pengukur suhu tubuh) setelah turun dari kapal. Pemeriksaan dilakukan bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bima.





Kasubag
Pemberitaan Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Bima Dian Fitriany mengungkapkan,
semua penumpang yang turun di Pelabuhan Bima diperiksa satu per satu. "Kita
prioritaskan untuk warga yang asli Kota Bima karena akan menetap di Kota Bima,"
ujarnya.





Sesuai
protokol kesehatan yang ditetapkan jelas dia, penumpang yang memiliki suhu
badan di atas 38 derajat celcius akan diobservasi selama beberapa jam di
pelabuhan. Jika tidak ada perubahan kondisi, maka penumpang tersebut akan
langsung diarahkan ke tempat karantina yang telah disiapkan oleh pemerintah di Lawata.





"Kenapa
harus kita observasi di tempat beberapa jam dulu? Karena kita belajar dari
kejadian di terminal Lombok, mungkin penumpang kelelahan atau lainnya sehingga
panas, " jelas Dian.





Sedangkan
untuk penumpang yang berasal dari Kabupaten lain, KKP akan berkoordinasi dengan
Tim Gugus Pemda masing-masing untuk penanganan lebih lanjut.





Dian menambahkan,
Dikes juga mengedukasi penumpang untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari,
meskipun tidak memiliki gejala apapun. Sebab kata dia, Covid-19 memiliki masa
inkubasi selama 14 hari. Warga yang tiba di pelabuhan  bisa saja terlihat sehat. Namun, dalam 14 hari
kemudian bisa saja mereka sakit.





"Makanya
kami sangat berharap warga kota yang baru tiba, taat untuk melakukan isolasi
mandiri selama 14 hari. Ini demi kebaikan kita bersama, " pungkas Dian.
(tin)


Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu