Bima News: Covid-19
Tampilkan postingan dengan label Covid-19. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Covid-19. Tampilkan semua postingan

Selasa, 17 November 2020

Kota Bima Kembali Zona Merah Covid-19

KOTA BIMA-Episentrum penyebaran Covid-19 di NTB,  kini berada di Kota Bima. Per tanggal 15 November, Kota Bima dinyatakan sebagai zona merah.

Saat ini, jumlah warga Kota Bima yang positif Covid-19 mencapai 153 orang. Jumlahnya terus bertambah setiap hari.

Tragisnya, warga yang terpapar sebagian besar  justru dokter, tenaga kesehatan, medis dan para medis yang bertugas di sejumlah pusat pelayanan kesehatan di Kota Bima maupun Kabupaten Bima.

Juru bicara tim gugus tugas Covid-19 Kota Bima, H Abdul Malik membenarkan saat ini Kota Bima kembali masuk zona merah atau zona dengan resiko tinggi penularan Covid-19.

Pemerintah Kota Bima katanya, telah melakukan berbagai upaya untuk pencegahan covid-19.

Selama 14 hari ke depan, seluruh kegiatan di luar ruangan dan dalam ruangan semua ditiadakan. Ini untuk mengurangi berkembangnya klaster perkantoran yang kini mendominasi di Kota Bima.

Peniadaan seluruh kegiatan pemerintahan ini disampaikan Wali Kota Bima melalui surat edaran.

“Kecuali sidang paripurna, tetap dilaksanakan karena tidak melibatkan orang banyak dan pelaksanaan protapnya ketat, ” tambah Malik.

Pemerintah Kota Bima tegasnya, tidak lagi mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker dan menjaga jarak. Melainkan tetapi mewajibkan. Ketegasan ini searah dengan instruksi Presiden RI kepada kepala daerah untuk menegakkan protokoler kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

“Ini bukan hanya tanggungjawab pemerintah, tapi semua pihak. Termasuk masyarakat. Gunakan masker untuk mengurangi resiko penularan, cuci tangan dan jaga jarak. Kalau itu semua ditaati, yakin kita akan aman, ” pungkasnya.

Dalam rilis terakhir tim gugus tugas Covid-19 Provinsi NTB, per tanggal 16 November ada penambahan 4 orang warga Kota Bima yang terpapar Covid-19. (tin)

 

 

Kota Bima Kembali Zona Merah Covid-19

KOTA BIMA-Episentrum penyebaran Covid-19 di NTB,  kini berada di Kota Bima. Per tanggal 15 November, Kota Bima dinyatakan sebagai zona merah.

Saat ini, jumlah warga Kota Bima yang positif Covid-19 mencapai 153 orang. Jumlahnya terus bertambah setiap hari.

Tragisnya, warga yang terpapar sebagian besar  justru dokter, tenaga kesehatan, medis dan para medis yang bertugas di sejumlah pusat pelayanan kesehatan di Kota Bima maupun Kabupaten Bima.

Juru bicara tim gugus tugas Covid-19 Kota Bima, H Abdul Malik membenarkan saat ini Kota Bima kembali masuk zona merah atau zona dengan resiko tinggi penularan Covid-19.

Pemerintah Kota Bima katanya, telah melakukan berbagai upaya untuk pencegahan covid-19.

Selama 14 hari ke depan, seluruh kegiatan di luar ruangan dan dalam ruangan semua ditiadakan. Ini untuk mengurangi berkembangnya klaster perkantoran yang kini mendominasi di Kota Bima.

Peniadaan seluruh kegiatan pemerintahan ini disampaikan Wali Kota Bima melalui surat edaran.

"Kecuali sidang paripurna, tetap dilaksanakan karena tidak melibatkan orang banyak dan pelaksanaan protapnya ketat, " tambah Malik.

Pemerintah Kota Bima tegasnya, tidak lagi mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker dan menjaga jarak. Melainkan tetapi mewajibkan. Ketegasan ini searah dengan instruksi Presiden RI kepada kepala daerah untuk menegakkan protokoler kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

"Ini bukan hanya tanggungjawab pemerintah, tapi semua pihak. Termasuk masyarakat. Gunakan masker untuk mengurangi resiko penularan, cuci tangan dan jaga jarak. Kalau itu semua ditaati, yakin kita akan aman, " pungkasnya.

Dalam rilis terakhir tim gugus tugas Covid-19 Provinsi NTB, per tanggal 16 November ada penambahan 4 orang warga Kota Bima yang terpapar Covid-19. (tin)

 

 

Minggu, 25 Oktober 2020

17 Warga Bima Terpapar Covid-19, Dua Diantaranya Anak-Anak

KOTA BIMA-Warga Kota Bima yang terpapar Covid-19 terus bertambah. Dalam rilis Sabtu (24/10) malam, ada penambahan warga dari Kota Bima 10 orang dan tujuh orang  warga Kabupaten Bima.

Tujuh warga Kabupaten Bima yang dinyatakan positif covid-19 diantaranya, pasien nomor 3834,  inisial M, perempuan, 64 tahun, warga Desa Monta Baru Kecamatan Lambu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Pasien meninggal.

Pasien nomor 3835, inisial A, laki-laki, 36 tahun, penduduk Desa Rato Kecamatan Bolo. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 3647. Saat ini menjalani isolasi

mandiri dalam pengawasan RSUD Sondosia Bima dan Puskesmas Bolo.

Pasien nomor 3836, inisial WS, laki-laki, 37 tahun,  warga Desa Bontokape Kecamatan Bolo. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 3647. Saat ini menjalani isolasi  mandiri dalam pengawasan RSUD Sondosia Bima dan Puskesmas Bolo.

Pasien nomor 3837, inisial H, perempuan, usia 63 tahun, penduduk Desa Rato Kecamatan BoloKabupaten Bima. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 3647. Saat ini menjalani isolasi

mandiri dalam pengawasan RSUD Sondosia Bima dan Puskesmas Bolo.

Pasien nomor 3838, inisial FT, perempuan, 37 tahun, penduduk Desa Bontokape Kecamatan Bolo. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 3647. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Sondosia Bima dan Puskesmas Bolo.

Pasien nomor 3839, inisial M, perempuan, 49 tahun, penduduk Desa Rato Kecamatan Bolo. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 3647. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Sondosia Bima dan Puskesmas Bolo.

Pasien nomor 3840, inisial N, perempuan, 31 tahun, penduduk Desa Naru Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 3239. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Sondosia Bima dan Puskesmas Sape.

Sementara untuk warga Kota Bima yang terpapar covid-19 urai Gita Aryadi, pasien nomor 3841, inisial AFR, laki-laki, 5 tahun, penduduk Kelurahan Kolo Kecamatan Asakota. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Kota Bima.

Pasien nomor 3842, inisial NF, perempuan, 20 tahun, penduduk Kelurahan Santi Kecamatan Mpunda. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima.

Pasien nomor 3843, inisial AR, perempuan, 2 tahun, penduduk Kelurahan Monggonao Kecamatan Mpunda. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima.

Pasien nomor 3844, inisial NVW, perempuan, 28 tahun, penduduk Kelurahan Monggonao Kecamatan Mpunda. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum

teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima.

Pasien nomor 3845, inisial AF, perempuan, 27 tahun, penduduk Kelurahan Monggonao Kecamatan Mpunda. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima.

Pasien nomor 3846, inisial RM, perempuan, 37 tahun, penduduk Kelurahan Ule Kecamatan Asakota. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 3783. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima

Pasien nomor 3847, inisial LAM, perempuan, 18 tahun, penduduk Kelurahan Ntobo Kecamatan Raba. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 3544. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima.

 

Pasien nomor 3848, inisial SS, perempuan, 73 tahun, penduduk Kelurahan Rabangodu Utara Kecamatan Raba. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi.

Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima.

Pasien nomor 3849, inisial LI, laki-laki, 42 tahun, penduduk Kelurahan Rabangodu Utara Kecamatan Raba. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 3396. Saat ini

menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima.

Pasien nomor 3850, inisial RA, perempuan, 11 tahun, penduduk Kelurahan Penanae Kecamatan Raba. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Kabupaten Bima. (tin)

17 Warga Bima Terpapar Covid-19, Dua Diantaranya Anak-Anak

KOTA BIMA-Warga Kota Bima yang terpapar Covid-19 terus bertambah. Dalam rilis Sabtu (24/10) malam, ada penambahan warga dari Kota Bima 10 orang dan tujuh orang  warga Kabupaten Bima.

Tujuh warga Kabupaten Bima yang dinyatakan positif covid-19 diantaranya, pasien nomor 3834,  inisial M, perempuan, 64 tahun, warga Desa Monta Baru Kecamatan Lambu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Pasien meninggal.

Pasien nomor 3835, inisial A, laki-laki, 36 tahun, penduduk Desa Rato Kecamatan Bolo. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 3647. Saat ini menjalani isolasi

mandiri dalam pengawasan RSUD Sondosia Bima dan Puskesmas Bolo.

Pasien nomor 3836, inisial WS, laki-laki, 37 tahun,  warga Desa Bontokape Kecamatan Bolo. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 3647. Saat ini menjalani isolasi  mandiri dalam pengawasan RSUD Sondosia Bima dan Puskesmas Bolo.

Pasien nomor 3837, inisial H, perempuan, usia 63 tahun, penduduk Desa Rato Kecamatan BoloKabupaten Bima. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 3647. Saat ini menjalani isolasi

mandiri dalam pengawasan RSUD Sondosia Bima dan Puskesmas Bolo.

Pasien nomor 3838, inisial FT, perempuan, 37 tahun, penduduk Desa Bontokape Kecamatan Bolo. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 3647. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Sondosia Bima dan Puskesmas Bolo.

Pasien nomor 3839, inisial M, perempuan, 49 tahun, penduduk Desa Rato Kecamatan Bolo. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 3647. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Sondosia Bima dan Puskesmas Bolo.

Pasien nomor 3840, inisial N, perempuan, 31 tahun, penduduk Desa Naru Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 3239. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Sondosia Bima dan Puskesmas Sape.

Sementara untuk warga Kota Bima yang terpapar covid-19 urai Gita Aryadi, pasien nomor 3841, inisial AFR, laki-laki, 5 tahun, penduduk Kelurahan Kolo Kecamatan Asakota. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Kota Bima.

Pasien nomor 3842, inisial NF, perempuan, 20 tahun, penduduk Kelurahan Santi Kecamatan Mpunda. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima.

Pasien nomor 3843, inisial AR, perempuan, 2 tahun, penduduk Kelurahan Monggonao Kecamatan Mpunda. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima.

Pasien nomor 3844, inisial NVW, perempuan, 28 tahun, penduduk Kelurahan Monggonao Kecamatan Mpunda. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum

teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima.

Pasien nomor 3845, inisial AF, perempuan, 27 tahun, penduduk Kelurahan Monggonao Kecamatan Mpunda. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima.

Pasien nomor 3846, inisial RM, perempuan, 37 tahun, penduduk Kelurahan Ule Kecamatan Asakota. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 3783. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima

Pasien nomor 3847, inisial LAM, perempuan, 18 tahun, penduduk Kelurahan Ntobo Kecamatan Raba. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 3544. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima.

 

Pasien nomor 3848, inisial SS, perempuan, 73 tahun, penduduk Kelurahan Rabangodu Utara Kecamatan Raba. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi.

Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima.

Pasien nomor 3849, inisial LI, laki-laki, 42 tahun, penduduk Kelurahan Rabangodu Utara Kecamatan Raba. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 3396. Saat ini

menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima.

Pasien nomor 3850, inisial RA, perempuan, 11 tahun, penduduk Kelurahan Penanae Kecamatan Raba. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Kabupaten Bima. (tin)

Kamis, 02 April 2020

Satu Penumpang Wings Air dari Makassar, Dijemput Tim Covid-19 RSUD Bima

BIMA-Seorangpenumpang pesawat Wings Air dari Bandara Internasional Sultan Hassanuddin Makassardengan tujuan Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima dijemput tim medis RSUDBima, Kamis (2/4).

Penumpang laki-laki 26 tahun yang diidentifikasi warga Banjarmasin, saat ini sedang diperiksa kesehatannya oleh petugas kesehatan RSUD setempat.

Informasi yang diperoleh wartawan, bersama penumpang pesawat lainnya, warga tersebut tiba di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Kamis (2/4) sekitar pukul 14.30 Wita.

Sesuaiprosedur, setiap penumpang dilakukan pemeriksaan suhu tubuh oleh Tm KarantinaKesehatan Bandara Sultan Muhammad Salahudin Bima, sebagai antisipasi pencegahanpenyebaran virus corona.

Dari hasilpemeriksaan suhu badan seluruh penumpang, petugas menemukan warga tersebut dalamkondisi lemah dengan suhu badan tinggi sekitar 38,3 derajat celcius. Diakemudian diamankan petugas karantina kesehatan Bandara di ruang isolasi Bandarasetempat, untuk menunggu jemputan petugas kesehatan RSUD Bima.

Masih menurut informasi, warga tersebut memiliki riwayat perjalanan dari Banjarmasin ke Makassar pada tanggal 27 Maret 2020. Selanjutnya, pada tanggal 2 April 2020, dia berangkat dari Makassar menuju Bima NTB menggunakan pesawat Wings Air. Tujuan akhir warga tersebut adalah Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu.

Tim GugusTugas Penanganan Covid-19 RSUD Bima Dokter Adi Winarko yang dihubungi wartawan mengaku,warga tersebut sedang diperiksa kesehatannya. Sayangnya, Dokter Adi tidak menggambarsecara detail soal itu. “Masih diperiksa, saya belum dapat kabar dari dokteryang periksa” katanya singkat.

Sementara,Kabid P3PL Dinas Kesehatan Kabupaten Bima Rifa’i, membenarkan soal penjemputan terhadappenumpang tersebut. Hanya saja, dia belum mengetahui status dan kondisi wargaBanjarmasin itu. “Sabar, sedang diperiksa Tim RSUD,” ujarnya singkat. (ydh/tin)

Satu Penumpang Wings Air dari Makassar, Dijemput Tim Covid-19 RSUD Bima


BIMA-Seorang
penumpang pesawat Wings Air dari Bandara Internasional Sultan Hassanuddin Makassar
dengan tujuan Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima dijemput tim medis RSUD
Bima, Kamis (2/4).





Penumpang laki-laki 26 tahun yang diidentifikasi warga Banjarmasin, saat ini sedang diperiksa kesehatannya oleh petugas kesehatan RSUD setempat.





Informasi yang diperoleh wartawan, bersama penumpang pesawat lainnya, warga tersebut tiba di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Kamis (2/4) sekitar pukul 14.30 Wita.





Sesuai
prosedur, setiap penumpang dilakukan pemeriksaan suhu tubuh oleh Tm Karantina
Kesehatan Bandara Sultan Muhammad Salahudin Bima, sebagai antisipasi pencegahan
penyebaran virus corona.





Dari hasil
pemeriksaan suhu badan seluruh penumpang, petugas menemukan warga tersebut dalam
kondisi lemah dengan suhu badan tinggi sekitar 38,3 derajat celcius. Dia
kemudian diamankan petugas karantina kesehatan Bandara di ruang isolasi Bandara
setempat, untuk menunggu jemputan petugas kesehatan RSUD Bima.





Masih menurut informasi, warga tersebut memiliki riwayat perjalanan dari Banjarmasin ke Makassar pada tanggal 27 Maret 2020. Selanjutnya, pada tanggal 2 April 2020, dia berangkat dari Makassar menuju Bima NTB menggunakan pesawat Wings Air. Tujuan akhir warga tersebut adalah Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu.





Tim Gugus
Tugas Penanganan Covid-19 RSUD Bima Dokter Adi Winarko yang dihubungi wartawan mengaku,
warga tersebut sedang diperiksa kesehatannya. Sayangnya, Dokter Adi tidak menggambar
secara detail soal itu. “Masih diperiksa, saya belum dapat kabar dari dokter
yang periksa” katanya singkat.





Sementara,
Kabid P3PL Dinas Kesehatan Kabupaten Bima Rifa’i, membenarkan soal penjemputan terhadap
penumpang tersebut. Hanya saja, dia belum mengetahui status dan kondisi warga
Banjarmasin itu. “Sabar, sedang diperiksa Tim RSUD,” ujarnya singkat. (ydh/tin)






Keluarga PDP Covid-19 Kelurahan Nae, Dinyatakan ODP

KOTA BIMA-Seorangwarga Kelurahan Nae Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima telah ditetapkan sebagaiPasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona Virus Desease 2019 (Covid-19).

Meski kondisikesehatannya membaik dan diklaim Pemkot negatif corona, namun Tim GugusPenanganan Covid-19 Kota Bima tetap meningkatkan pengawasan dan pemantauan.

Pemantauan difokuskanpada keluarga PDP Covid-19. Pemantauan langsung dilakukan tim medis di RasanaeBarat, bagi seluruh keluarga dalam satu rumah. Tim Gugus tugas menetapkan statuskeluarga PDP tersebut sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP).

“Sudahkami lakukan pengawasan, langsung oleh para tenaga medis kita,” aku SekdaKota Bima, Drs H Mukhtar MH.

Mukhtarmengatakan, pihaknya saat ini terus berkoordinasi dengan Tim Covid-19 RSUD Bimamemantau perkembangan kesehatan PDP tersebut.

“Kitajuga menunggu hasil swab , yang sudah dikirim pihak rumah sakit kelaboratorium, ” katanya.

Dia mengimbaumasyarakat Kota Bima untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan.Keberadaan Covid-19, sangat bergantung pada sistem imun tubuh seseorang. Panikyang berlebihan akan menurunkan sistem imun tubuh manusia.

“Tentukita harus tetap tenang. Meski tenang, ya tetap waspada tinggi. Jaga kesehatan,sering cuci tangan menggunakan sabun dan taat dengan social distancing, ”pungkas Sekda. (tin)

Keluarga PDP Covid-19 Kelurahan Nae, Dinyatakan ODP


KOTA BIMA-Seorang
warga Kelurahan Nae Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima telah ditetapkan sebagai
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona Virus Desease 2019 (Covid-19).





Meski kondisi
kesehatannya membaik dan diklaim Pemkot negatif corona, namun Tim Gugus
Penanganan Covid-19 Kota Bima tetap meningkatkan pengawasan dan pemantauan.





Pemantauan difokuskan
pada keluarga PDP Covid-19. Pemantauan langsung dilakukan tim medis di Rasanae
Barat, bagi seluruh keluarga dalam satu rumah. Tim Gugus tugas menetapkan status
keluarga PDP tersebut sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP).





"Sudah
kami lakukan pengawasan, langsung oleh para tenaga medis kita," aku Sekda
Kota Bima, Drs H Mukhtar MH.





Mukhtar
mengatakan, pihaknya saat ini terus berkoordinasi dengan Tim Covid-19 RSUD Bima
memantau perkembangan kesehatan PDP tersebut.





"Kita
juga menunggu hasil swab , yang sudah dikirim pihak rumah sakit ke
laboratorium, " katanya.





Dia mengimbau
masyarakat Kota Bima untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan.
Keberadaan Covid-19, sangat bergantung pada sistem imun tubuh seseorang. Panik
yang berlebihan akan menurunkan sistem imun tubuh manusia.





"Tentu
kita harus tetap tenang. Meski tenang, ya tetap waspada tinggi. Jaga kesehatan,
sering cuci tangan menggunakan sabun dan taat dengan social distancing, "
pungkas Sekda. (tin)


Selasa, 31 Maret 2020

Warga NTB Positif Covid-19 Bertambah 2 Orang

MATARAM-Warga NTB yang dinyatakan positif Covid-19 jumlahnya bertambah 2 orang per Selasa (31/3). Dengan demikian, total warga NTB yang positif Covid-19 berjumlah 4 orang. Penambahan dua orang ini, diketahui dari data yang dirilis Tim Gugus Tugas Covid-19 Nasional.  

Dalam data tersebut, tertera adanya penambahan dua orang dari NTB yang dinyatakan positif, sehingga menambah angka 1.528 orang. Padahal sebelumnya, yakni Senin (30/3), baru pada angka 1.414 orang secara nasional yang mana di NTB masih tertera 2 orang positif Covid-19.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB H Ahsanul Halik SSosMH yang dikonfirmasi petang tadi, membenarkan bahwa di pengumuman Gugus TugasNasional, ada tambahan warga positif Covid-19 sebanyak dua orang di NTB.

Sehingga lanjutnya, total per 31 Maret 2020 jumlah wargaNTB yang dinyatakan positif menjadi 4 orang.

Ditanya asal dan kondisi dua tambahan orang ini, Ahsanulmengaku belum bisa memberikannya karena masih berkoordinasi dengan DinasKesehatan Provinsi NTB.  “Karenadari tadi pagi, belum ada penjelasan akan adanya tambahan positif di NTB,” jelasnya.

Ahsanul meminta awak media bersabar, karena pihaknyaakan segera mengumumkan secara resmi dan terbuka jika sudah ada informasi lebihlanjut dan valid.

Sementara, Guberbur NTB Dr Zulkieflimansyah dalam pressreleasenya menyatakan, dua warga  yangdinyatakan positif tersebut merupakan laki-laki asal kota Mataram, berusia 44tahun berinisial LJ. Kemudian, laki-laki berusia 46 tahun penduduk asalprovinsi Bali berinisial YT.

Untuk penduduk Bali tersebut, sedang berkunjung keMataram dan diduga terpapar ketika berada di luar NTB. Keduanya dirawat sejaktanggal 22 dan 23 Maret 2020. Dan sekarang, kondisinya semakin membaik. (tin)

Warga NTB Positif Covid-19 Bertambah 2 Orang


MATARAM-Warga NTB yang dinyatakan positif Covid-19 jumlahnya bertambah 2 orang per Selasa (31/3). Dengan demikian, total warga NTB yang positif Covid-19 berjumlah 4 orang. Penambahan dua orang ini, diketahui dari data yang dirilis Tim Gugus Tugas Covid-19 Nasional.  









Dalam data tersebut, tertera adanya penambahan dua orang dari NTB yang dinyatakan positif, sehingga menambah angka 1.528 orang. Padahal sebelumnya, yakni Senin (30/3), baru pada angka 1.414 orang secara nasional yang mana di NTB masih tertera 2 orang positif Covid-19.





Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB H Ahsanul Halik SSos
MH yang dikonfirmasi petang tadi, membenarkan bahwa di pengumuman Gugus Tugas
Nasional, ada tambahan warga positif Covid-19 sebanyak dua orang di NTB.





Sehingga lanjutnya, total per 31 Maret 2020 jumlah warga
NTB yang dinyatakan positif menjadi 4 orang.





Ditanya asal dan kondisi dua tambahan orang ini, Ahsanul
mengaku belum bisa memberikannya karena masih berkoordinasi dengan Dinas
Kesehatan Provinsi NTB.  "Karena
dari tadi pagi, belum ada penjelasan akan adanya tambahan positif di NTB,
" jelasnya.





Ahsanul meminta awak media bersabar, karena pihaknya
akan segera mengumumkan secara resmi dan terbuka jika sudah ada informasi lebih
lanjut dan valid.





Sementara, Guberbur NTB Dr Zulkieflimansyah dalam press
releasenya menyatakan, dua warga  yang
dinyatakan positif tersebut merupakan laki-laki asal kota Mataram, berusia 44
tahun berinisial LJ. Kemudian, laki-laki berusia 46 tahun penduduk asal
provinsi Bali berinisial YT.





Untuk penduduk Bali tersebut, sedang berkunjung ke
Mataram dan diduga terpapar ketika berada di luar NTB. Keduanya dirawat sejak
tanggal 22 dan 23 Maret 2020. Dan sekarang, kondisinya semakin membaik. (tin)


Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu