Bima News: Catut Nama
Tampilkan postingan dengan label Catut Nama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Catut Nama. Tampilkan semua postingan

Senin, 09 November 2020

Catut Nama dan Palsukan Tanda Tangan, Oknum Wartawan Bakal Dilapor ke Polisi

KOTA BIMA-Oknum wartawan di Kota Bima, diduga mencatut nama sejumlah wartawan dalam proposal permintaan bantuan dana.

 

Koordinator AJI Mataram untuk Bima, Sofiyan Ashari mengatakan, pencatutan nama dan pemalsuan tanda tangan dilakukan SKR dalam proposal tersebut, sangat tidak etis. Jelas merugikan anggota AJI. Apalagi proposal itu meminta bantuan dana dengan dalih mengadakan kegiatan jurnalistik.

 

“Kami sangat dirugikan dan kami akan melaporkan kasus ini ke Polres Bima Kota,” tegasnya, Senin, (9/11).

 

Selain mencantumkan nama Fahrunas kata Pian sapaannya,  SKR yang juga Ketua MOI NTB ini mencantumkan nama pemimpin media lain sebagai panitia. Seperti nama Jack Garda Asakota, Ketua PWI Bima, Indra Gunawan, Mahrun Media Obor Bima, Atina media Radar Tambora dan Irawan media MNC.

 

Padahal orang-orang yang dicantumkan dalam struktur panitia tersebut tidak pernah tahu. Mereka justru heran karena nama mereka ada di proposal tersebut.

 

Atina dari Radar Tambora mengaku heran,  ada namanya dalam proposal itu. Awalnya hal itu diketahui saat dia ke Polres Bima Kota untuk liputan. Tiba di Polres, Atin langsung dipanggil seorang anggota Humas Polres, kemudian memberikan amplop berisi uang.

 

Karena heran, Atina pun bertanya uang untuk apa? Anggota Humas menjawab itu uang dari proposal IWABI yang diajukan kemarin. Kebetulan seksi Dana yang tercantum dalam proposal  itu tertulis nama Atina.

 

“Saya kaget nama saya dicantumkan dalam kepentingan pribadi SKR. Ini tidak boleh dibiarkan,” sesalnya.

 

Fahrunas yang dikonfirmasi terpisah, juga mengaku tidak pernah menandatangani proposal tersebut. Dia justru kaget saat diberitahu oleh salah satu anggota AJI.

 

“Itu bukan tanda tangan saya. Bukan seperti itu model tanda tangan saya,” protesnya.

 

Ditanya sikapnya sebagai pihak yang dirugikan, Fahrunas mengaku menyerahkan masalah tersebut ke AJI Mataram sebagai organisasi yang menaunginya. (nik)

Catut Nama dan Palsukan Tanda Tangan, Oknum Wartawan Bakal Dilapor ke Polisi

KOTA BIMA-Oknum wartawan di Kota Bima, diduga mencatut nama sejumlah wartawan dalam proposal permintaan bantuan dana.

 

Koordinator AJI Mataram untuk Bima, Sofiyan Ashari mengatakan, pencatutan nama dan pemalsuan tanda tangan dilakukan SKR dalam proposal tersebut, sangat tidak etis. Jelas merugikan anggota AJI. Apalagi proposal itu meminta bantuan dana dengan dalih mengadakan kegiatan jurnalistik.

 

"Kami sangat dirugikan dan kami akan melaporkan kasus ini ke Polres Bima Kota," tegasnya, Senin, (9/11).

 

Selain mencantumkan nama Fahrunas kata Pian sapaannya,  SKR yang juga Ketua MOI NTB ini mencantumkan nama pemimpin media lain sebagai panitia. Seperti nama Jack Garda Asakota, Ketua PWI Bima, Indra Gunawan, Mahrun Media Obor Bima, Atina media Radar Tambora dan Irawan media MNC.

 

Padahal orang-orang yang dicantumkan dalam struktur panitia tersebut tidak pernah tahu. Mereka justru heran karena nama mereka ada di proposal tersebut.

 

Atina dari Radar Tambora mengaku heran,  ada namanya dalam proposal itu. Awalnya hal itu diketahui saat dia ke Polres Bima Kota untuk liputan. Tiba di Polres, Atin langsung dipanggil seorang anggota Humas Polres, kemudian memberikan amplop berisi uang.

 

Karena heran, Atina pun bertanya uang untuk apa? Anggota Humas menjawab itu uang dari proposal IWABI yang diajukan kemarin. Kebetulan seksi Dana yang tercantum dalam proposal  itu tertulis nama Atina.

 

"Saya kaget nama saya dicantumkan dalam kepentingan pribadi SKR. Ini tidak boleh dibiarkan," sesalnya.

 

Fahrunas yang dikonfirmasi terpisah, juga mengaku tidak pernah menandatangani proposal tersebut. Dia justru kaget saat diberitahu oleh salah satu anggota AJI.

 

"Itu bukan tanda tangan saya. Bukan seperti itu model tanda tangan saya," protesnya.

 

Ditanya sikapnya sebagai pihak yang dirugikan, Fahrunas mengaku menyerahkan masalah tersebut ke AJI Mataram sebagai organisasi yang menaunginya. (nik)

Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu