Jenazah Pensiunan Guru Ditemukan Tergeletak di Saluran Air - Bima News

Rabu, 02 November 2022

Jenazah Pensiunan Guru Ditemukan Tergeletak di Saluran Air

Jenazah
Tim Inafis Polres Bima Kota melakukan olah tempat kejadian perkara atas penemuan jenazah Syahrir Arsyad, pensiunan guru yang ditemukan tergeletak di saluran air di kawasan Raba Sangga, Kelurahan Kendo, Kecamatan Raba, Kota Bima sekitar pukul 22.30 Wita, Selasa malam (1/11)
 

bimanews.id, Kota Bima-Kematian bisa datang kapan saja. Seperti kejadian menimpa  Syahrir Arsyad, 67 tahun, warga Kelurahan Kendo, Kecamatan Raba, Kota Bima.

Jenazah pensiunan guru ini ditemukan tergeletak di drainase sawah di So (Kawasan) Raba Sangga, RT 01, RW 01, Kelurahan Kendo sekitar pukul 22.30 Wita, Selasa malam (1/11). Jenazah almarhum pertama kali ditemukan Edi Rahman, juga warga Kelurahan Kendo. Pensiunan guru itu ditemukan dengan posisi tergeletak di drainase persawahan.

Kapolres Bima Kota melalui Kasubag Humas Iptu Jufrin menjelaskan, sekitar pukul 21.30 Wita, Edi Rahman pergi ke sawah untuk mengecek mesin penyedot air. Saat jalan  dia melihat cahaya lampu senter di drainase Sawah.

Penasaran, saksi mendatangi cahaya tersebut. Saat itu  dia melihat jenazah yang diketahuinya bernama Syahrir Arsyad tergeletak di saluran air dengan kondisi tidak bergerak.

‘’Atas temuan itu, Edi Rahman lantas berteriak memanggil warga sekitar. Warga lantas mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) sekaligus dilaporkan ke Polsek Rasanae Timur,’’ jelasnya.

Mendapat laporan dari warga  Kapolsek Rasanae Timur Iptu Suratno bersama personel turun ke TKP. Sekitar pukul 23.00 Wita tim Inafis dan gabungan piket Satfung Polres Bima Kota dipimpin KBO Sat Reskrim Iptu Budi Rohadi juga turun ke lokasi penemuan mayat melakukan olah TKP.

‘’Di lokasi, tim menemukan korban dengan posisi tergeletak di drainase, di dekatnya ada senter yang masih menyala. Hasil pemeriksaan terhadap jenazah tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan,’’ terangnya.

Dari keterangan menantu almarhum Zulkarnaen sebutnya, korban Syahrir Arsyad usai salat Isya'  atau sekitar pukul 20.00 Wita  pamit untuk melihat air di sawah. ‘’Kondisi almarhum saat itu terlihat baik dan selama ini diketahui tidak memiliki riwayat penyakit tertentu,’’ sebutnya.

Jenazah dibawa ke rumah duka. Pihak keluarga menerima kematian almarhum dengan ikhlas, menolak dilakukan otopsi. Dibuat surat pernyataan peenolakan otopsi yang ditandatangani istri almarhum,’’ akunya.

‘’Jenazah Syahrir Arsyad akan dimakamkan pada hari Rabu (2/11) ba'da salat Dzuhur di TPU Kelurahan Kendo,’’ tutupnya. (red)

 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda