30 Warga di Bima Keracunan Jamu Tradisional, Penjual Akui Salah Racik - Bima News

Rabu, 28 September 2022

30 Warga di Bima Keracunan Jamu Tradisional, Penjual Akui Salah Racik

 

Keracunan
Suasana di Desa Sanolo, Selasa malam (27/9) saat sebagian warga setempat alami keracuna setelah minum jamu tradisional yang diracik warga setempat.


bimanews.id, Bima-Sekitar 30 orang warga Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima keracunan usai meminum jamu tradisional, Selasa  (28/9) sekitar pukul 17.20 Wita. 10 orang warga mengalami gejala sakit perut dan muntah-muntah, sementara 20 orang lain menderita sakit kepala disertai pusing.

Kapolsek Bolo AKP Hanafi, membenarkan kejadian tersebut. Kata dia, ada 30 warga Desa Sanolo mengalami keracunan.
 
Warga keracunan setelah meminum jamu tradisional yang dijual SY, 46 tahun, warga Dusun Muku, Desa Sanolo.
"Para korban keracunan diduga setelah minum jamu tradisional. Sebenarnya SY sudah sering menjual jamu serupa dan  diminati warga," tuturnya.

Korban jelasnya minum jamu pada Selasa sore.  Malam hari mereka mulai merasakan gejala sakit perut, ada yang sakit kepala, pusing bahkan ada yang sampai muntah-muntah.

"Korban yang muntah-muntah dibawa ke RSUD Sondosia untuk mendapat perawatan medis," jelasnya.

10 orang warga yang gejala muntah- muntah, mereka  mendapatkan perawatan medis di RSUD Sondosia. 

"Sampai pagi ini, enam orang dinyatakan sembuh dan telah pulang ke rumah. Empat orang masih jalani perawatan," sebutnya

Sementara SY, penjual jamu tradisional masih diamankan di Mapolsek Bolo untuk dimintai keterangan.

Hasil pemeriksaan sementara, SY mengaku jamu tradisional yang dijualnya  kali ini salah racik.

"Keterangan pelaku, dia meracik jamu tidak seperti biasa. Sebelumnya, bahan berupa buah delima yang matang diblender tanpa biji, tapi kali ini diblender yang masih mudah," sebutnya.

Warga katanya sangat menyukai  jamu tradisional diracik SY. Baru kali ini ada kejadian ada korban keracunan.

"Warga di sana menyebutnya obat pahit. Obat itu cukup diminati masyarakat di sana dan baru kali ini ada yang keracunan," tutupnya. (fir)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda