Desak Usut Pelaku, Keluarga Korban Meninggal Pilkades Rite Blokade Jalan - Bima News

Sabtu, 23 Juli 2022

Desak Usut Pelaku, Keluarga Korban Meninggal Pilkades Rite Blokade Jalan

Blokade
Potongan video aksi blokade jalan dilakukan keluarga korban Muardin, menuntut pihak kepolisian mengungkap pelaku yang menyebabkan korban meninggal dunia di RSUD Bima
 

BimaNews.id, Bima-Sejumlah warga Desa Rite, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima memblokade jalan, Sabtu (23/7) sekitar pukul 08.30 Wita. Mereka mendesak Kepolisian mengungkap dan menangkap pelaku dalam kasus meninggalnya, Muardin,  51 tahun, warga setempat.

 

Aksi blokade yang direkam melalui video memperlihatkan, warga menutup jalan dengan kayu maupun batu.  Selain menuntut pengungkapan pelaku, keluarga korban juga meminta bertemu langsung dengan Kapolres Bima Kota.

 

"Sampai sekarang tidak jelas siapa pelakunya? Penyebabnya pun kami tidak tahu. Kenapa ayah saya meninggal?. Katanya,  kena batu, tapi hasil autopsi tidak ada," tanya Nanang Suhendra saat dihubungi, Sabtu (23/7).

 

Tim dari Polres Bima Kota mewakili Kapolres langsung menemui keluarga yang memblokade jalan.

 

Kapolsek Ambalawi, Iptu Rusdin dikonfirmasi membenarkan adanya blokade jalan dilakukan keluarga korban Muardin.

 

"Mereka menuntut pengungkapan pelaku pembunuhan saat ricuh Pilkades Rite beberapa waktu lalu," akunya.

 

Blokade jalan diakui tidak berlangsung lama. Melalui pendekatan, keluarga korban mau membuka blokade jalan. Memastikan akan menyelidiki pelaku pembunuhan.

 

Bagaimana perkembangan hasil penyelidikan Kepolisian atas kasus tersebut ? Belum diperoleh kejelasan.

 

Kasi Humas Polres Bima Kota Iptu Jufrin melalui staf Nasrun yang dihubungi belum diperoleh jawaban.

 

Seperti diberitakan sebelumnya,  tanggal 6 Juli 2022 lalu, Pemerintah Kabupaten Bima menggelar Pilkades serentak pada 57 desa.

 

Namun di Desa Rite, Penghitungan surat suara sehari setelah itu, Kamis (7/7). Saat itu sempat terjadi kericuhan.

Akibatnya, tiga orang warga menjadi korban dalam insiden itu. Hingga kini belum ada penjelasan resmi penyebab awal kericuhan itu terjadi.

 

Dari tiga orang itu, Muardin  yang kondisinya parah. Ada luka di bagian kepala. Korban dalam keadaan koma saat dibawa ke rumah sakit dan menjalani perawatan di ruang ICU RSUD Bima.

 

Namun, Sabtu Sabtu (11/7) sekitar pukul 19.30 Wita, Muardin meninggal dunia di RSUD Bima, saat persiapan untuk dirujuk ke RSUP NTB. (fir)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda