Lahan Rumah Relokasi Korban Banjir di Desa Tambe Belum Dibayar Pemkab Bima - Bima News

Minggu, 12 Juni 2022

Lahan Rumah Relokasi Korban Banjir di Desa Tambe Belum Dibayar Pemkab Bima

Rumah
Rumah relokasi bencana banjir di Desa Tambe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima yang dibangun di atas lahan warga yang belum dibayar Pemkab Bima.
 

BimaNews.id, BIMA-Lahan pembangunan 181 unit rumah relokasi di So (kawasan) Lante, Desa Tambe, Kecamatan Bolo hingga kini belum dibayar oleh Pemerintah Kabupaten Bima. Termasuk lahan untuk  resevoar air di Desa Rasabou, Kecamatan Bolo.

Pemilik lahan Abidin, mengaku hingga kini belum menerima biaya ganti rugi.  Berupa tukar guling lahan untuk pembangunan jalan rumah relokasi bencana banjir.

"Lahan saya seluas kurang lebih 4 are diambil begitu saja saat proyek ini masuk. Mereka langsung gusur buat jalan tanpa bicara atau meminta pada saya," sesalnya saat ditemui di lokasi relokasi, Sabtu (11/6).

Rumah relokasi bencana banjir di Desa Tambe mulai dikerjakan sekitar Juni 2021 lalu,  saat ini sudah rampung. "Sekarang proyeknya sudah selesai, lahan kita belum ada kejelasan kapan mau diganti," tanyanya.

Beberapa waktu lalu diakui, ada utusan dari pemerintah memberitahu lahannya akan ditukar guling dengan lahan sawah milik Pemkab Bima. "Sampai sekarang belum ada kejelasan soal tukar guling tersebut," katanya.

Nasib serupa juga dialami belasan warga lain yang lahannya kini dibangun rumah relokasi. "Yang lain juga sama seperti saya, belum ada kejelasan," sebutnya.

Seperti diakui Jamaludin, pemilik lahan asal Desa Tambe seluas 11 are.

"Selama ini kita hanya dijanjikan, akan dibayar atau ditukar guling.  Namun belum ada kejelasan sampai hari ini,’’ keluhnya.

Selain untuk proyek rumah relokasi,  ada juga lahan warga diambil untuk pembangunan resevoar air bersih di sekitar lokasi proyek. Lahan seluas 1 are lebih  milik Muhktar, warga Desa Rasabou itu juga belum ada kejelasan, apakah dibayar atau ditukar guling.

Saat itu kata Muhktar, dia memberikan lahan untuk bor dalam dan pembangunan resevoar karena dijanjikan air bisa digunakan mengairi lahan pertanian. Setelah semua rampung,  ternyata air itu hanya untuk kebutuhan penghuni rumah relokasi.

Kepala Dinas Perkim Kabupaten Bima M. Taufik dihubungi belum bisa memberikan penjelasan atas persoalan itu.

"Saya masih libur. Hari Senin saja adinda," ucapnya via WhatsApp.

Kabag Humas dan Protokol Setda Bima Suryadin, MSi yang dihubungi, belum memberikan jawaban.

Untuk diketahui, lahan untuk pembangunan rumah relokasi korban banjir di Desa Tambe itu sebagian milik Pemkab Bima. Sebagian lain milik warga setempat.  (fir)

 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda