Wabah PMK, Ribuan Sapi Bima Terancam Gagal Dikirim ke Pulau Jawa - Bima News

Jumat, 13 Mei 2022

Wabah PMK, Ribuan Sapi Bima Terancam Gagal Dikirim ke Pulau Jawa

Sapi
Ilustrasi
BimaNews.id, BIMA-Pengiriman sapi untuk qurban Idul Adha 1443 Hijriyah melalui jalur darat 2022 ke Jabodetabek menuai kendala. Penyebabnya, saat ini Denpasar Bali dan Jawa Timur ditutup akibat wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kaki).

Pengusaha Sapi Bima Dedi Sadikin mengatakan, peternak terancam merugi akibat pengiriman melalui jalur darat ditutup. "Ini kendala yang kita hadapi,’’ keluhnya, Jumat (13/5).

Sementara mengirim melalui tol laut, kapasitas muatan terbatas. Hanya  sekitar 500 ekor satu kali berlayar. Dengan waktu pengiriman sekitar satu pekan baru sampai ke daerah tujuan.

"Hari Raya Idul Adha ini tidak lama lagi. Jatah Sapi dari Kabupaten Bima yang harus dikirim keluar  sebanyak 12 ribu ekor," jelas direktur CV Karya Tiga Putri ini.

Kondisi ini sebagai pengusaha,  Dedi mengaku rugi. Sedangkan untuk satu kali melalui tol laut, masing-masing pengusaha hanya diberikan jatah kirim 27 ekor.

"Sementara sapi yang sudah siap dikirim ada ratusan ekor. Saya sendiri  ada 800 ekor," akunya.

Dia berharap penyakit PKM yang menyerang Sapi di Bali dan di Jawa segera berlalu, supaya Sapi dari Bima dan Pulau Sumbawa bisa dikirim melalui jalur darat.

"Kalau nggak, kita peternak bisa merugi hingga miliaran rupiah," harapnya.

Sementara Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Bima Ir Syarifuddin mengatakan, 10 ribu ekor sapi asal Bima siap dikirim keluar daerah.

Jumlah tersebut untuk memenuhi kebutuhan Idul Adha 1443 Hijriah di DKI Jakarta, Bekasi, Tangerang dan wilayah  sekitar.

"Kita sudah mengirim sekitar 500 ekor. Masih tersisa 9.500 ekor,"  sebutnya.

Pengirim sapi ke Jabodetabek karena ada penutupan jalur di Denpasar, Bali dan Jawa Timur akibat wabah PMK. Peternak dan pengusaha  Bima saat ini sedang cari upaya lain untuk bisa mengirim sapi-sapi tersebut.

"Pengiriman sapi ada target waktu. Harusnya saat ini semua sapi sudah di Jakarta," bebernya.

Karena usai menempuh perjalanan jauh, sapi-sapi tersebut  harus jalani rehabilitasi sebelum dipasarkan.

Dengan kondisi saat ini, ia mengaku telah berkoordinasi dengan DPR RI dan bagian karantina. Meminta untuk menambah armada tol laut.

"Hanya itu cara yang bisa dilakukan, agar 10 ribu sapi dari Bima bisa dikirim ke Jabodetabek," tandas mantan Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Bima ini.(jul)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda