Tolak Wacana Penundaan Pemilu 2024, Ribuan Mahasiswa Bima Turun ke Jalan - Bima News

Senin, 11 April 2022

Tolak Wacana Penundaan Pemilu 2024, Ribuan Mahasiswa Bima Turun ke Jalan

Demo
Massa mahasiswa berusaha menerobos barisan polisi saat unjuk rasa di Kantor DPRD Kabupaten Bima, Senin (11/4).

BimaNews.id, KOTA BIMA- Ribuan mahasiswa dari sejumlah organisasi turun ke jalan, Senin (11/4). Mereka mendatangi Kantor DPRD Kabupaten Bima, menolak wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan jabatan presiden.

Aksi mahasiswa dari HMI, PMII, KAMMI dan GMNI Bima sempat ricuh, ketika mereka mencoba menerobos barisan polisi yang menjaga Kantor DPRD Kabupaten Bima.

Pantauan media ini,  mereka secara bergantian menyampaikan orasi sembari membakar ban bekas dan spanduk di depan kantor wakil rakyat. Aparat berusaha memadamkan api tersebut, namun dihalangi  mahasiswa.

Aksi saling dorongpun terjadi bahkan sampai terlibat adu mulut dengan pihak kepolisian.

Beberapa mahasiswa terlihat melempar gelas air mineral dan batu ke arah polisi untuk memprovoksi suasana. Sehingga kericuhan sempat terjadi, namun dapat dikendalikan.

Dalam orasinya, masa aksi dengan tegas menolak wacana penundaan Pemilu dan perpanjangan jabatan presiden. 

"Karena kebijakan itu melanggar konstitusi negara dan UUD," teriak Ketua Umum HMI Cabang Bima Muaidin di atas mobil komando, Senin (11/4).

Pada aksi tersebut, mahasiswa juga menyorot kebijakan Presiden yang tidak pro terhadap rakyat kecil. Terbukti dari melonjaknya harga minyak goreng,  hingga kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Muaidin berharap, sejumlah aspirasi yang disampaikan tersebut dapat diteruskan DPRD Kabupaten Bima ke pemerintah pusat. Jika tidak, ia mengancam aksi serupa akan dilakukan berjilid-jilid.

Setelah beberapa jam massa aksi orasi depan kantor dewan, baru ditanggapi Ketua DPRD Kabupaten Bima Muhammad Putera Ferryandi.

Putra almarhum Ferry Zulkarnain ini berjanji akan menyampaikan aspirasi mahasiswa Bima ke pemerintah pusat dan DPR RI.

"Soal wacaba penudaan Pemilu sudah disampaikan langsung Presiden Joko Widodo. Pemilu tetap berlangsung pada 14 Ferbuari 2024 mendatang," jelasnya.

Artinya wacana perpanjangan jabatan presiden 3 periode tersebut dibatalkan. Pembatalan itu diakui berkat perjuangan mahasiswa.

"Sementara tuntutan stabilitas harga, kami juga mendukung aspirasi mahasiswa. Itu memberatkan rakyat kecil," akunya.

Selain masa aksi gabungan Cipayung, aksi serupa dilakukan mahasiswa STIH Bima. Tuntutan mereka sama, menolak penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan jabatan presiden.

Sebelum menyampaikan aspirasinya di DPRD Kota Bima, mereka sempat menutup jalan tepat di lampu merah Cabang Santi. 

Akibatnya, kendaraan yang dari arah jalan Soekarno Hatta lumpuh total. Terjadi kemacetan kendaraan  hingga sekitar dua kilometer. (jul)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda