Masuk Zona Merah Terorisme, Warga Kelurahan Penato’i Keluhkan Tidak Ada Perhatian Pemerintah Kota Bima - Bima News

Kamis, 17 Maret 2022

Masuk Zona Merah Terorisme, Warga Kelurahan Penato’i Keluhkan Tidak Ada Perhatian Pemerintah Kota Bima

Temu
Kegiatan Temu Tokoh Penato’i membahas tentang stigma negatif zona merah paham radikalisme dan terorisme di Kelurahan Penato’i, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Kamis (17/3).

 

BimaNews.id, KOTA BIMA-Warga Kelurahan Penato’i, Kecamatan Mpunda, Kota Bima menggelar acara Temu Tokoh Penato’i. Pertemuan Kamis (17/3)  di aula Kantor Kelurahan Penato’i itu khusus membahas tentang stigma negatif zona merah paham radikalisme dan terorisme di Kelurahan Penato’i.

Pertemuan itu juga sekaligus menyikapi penangkapan tiga orang  warga kelurahan setempat  sebagai terduga teroris oleh Densus 88 beberapa waktu lalu. Kondisi itu membuat masyarakat  setempat resah.

Hadir pada pertemuan itu tokoh masyarakat dan eks narapidana teroris, unsur pemerintah dari Bappeda, Camat Mpunda, MUI dan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bima.

Ketua Panitia Temu Tokoh Penato’i Iwan Qamaruzaman mengatakan,  pertemuan ini dilaksanakan untuk meminimalisir paham radikalisasi di kelurahan setempat.

Mengandalkan peran Pemerintah Kota (Pemkot) Bima, sama sekali  tidak ada harapan. Selama ini Pemkot Bima tidak pernah ada upaya untuk melakukan pencegahan.

"Sejak pertama kali warga Penato’i ditangkap karena tersangkut kasus terorisme, sama sekali tidak ada upaya pencegahan dari  pemerintah daerah,’’ sorotnya, Kamis (17/3).

Padahal, menurut Iwan peran pemerintah daerah sangat penting untuk menyadarkan warga tidak terjebak paham terorisme. Melalui sosialisasi dan edukasi soal keagamaan.

"Selama ini hanya dari pemerintah Kelurahan Penato’i yang bergerak," kata Iwan yang juga Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Penato’i ini.

Harusnya kata dia,  mereka bersinergi memberikan pendampingan di lapangan. Dengan menyisir eks narapidana teroris atau kelompok warga yang sudah terpapar paham tersebut.

"Kalau Pemkot sudah dekat dengan mereka, insyaAllah tidak akan ada warga yang ditangkap karena terkait terorisme. Mereka juga ingin diperhatikan sama seperti warga lain.  Bukan malah dikucilkan," sesalnya.

Hal senada disampaikan Ketua RT 03, Kelurahan Penato’i Darusalam. Ia mengeluhkan tidak adanya keberpihakan anggaran untuk penanggulangan terorisme di wilayah setempat.

Padahal kata dia, Kelurahan Penato’i telah masuk kawasan zona merah terorisme dengan jumlah warga terbanyak ditangkap.

"Sudah kita cek di ABPD Kota Bima, tidak ada poin yang membahas anggaran untuk deradikalisasi terorisme," terangnya.

Jangankan anggaran, Pejabat Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) yang merupakan  bagian penting penanganan terorisme tidak punya inisiasi pencegahan.

"Untuk hadiri acara ini saja tidak ada yang datang. Padahal, sudah beberapa kali kami hubungi," sesalnya. (jul)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda