Rakor terbatas secara daring yang dipimpin Sekda Kabupaten Bima Drs HM Taufik HAK menyikapi meningkatnya kasus Covid-19 di RSUD Bima |
BimaNews.id, BIMA-Meningkatnya
jumlah warga terpapar Covid-19, Pemerintah Kabupaten Bima menggelar rapat
koordinasi (Rakor) terbatas. Untuk menentukan langkah penanganan mengurangi penularan
virus corona tersebut.
Rakor itu
dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bima Drs HMTaufik HAK M.Si dengan Dinas
Kesehatan, BPBD, DPMD, Dikbudpora secara virtual, Kamis (10/2).
Kabag
Prokopim Setda Kabupaten Bima Suryadin S.S mengatakan, dari penjelasan Kabid
Pelayanan RSUD Bima dr. Adi Winarko. Saat ini 40 tenaga kesehatan terpapar Covid-19.
Dengan rincian, 35 tenaga kesehatan, 3 dokter spesialis dan 2 dokter umum.
Dengan
kondisi itu jelasnya, Sekda menginstruksikan penutupan sementara pelayanan pada
poli tertentu di RSUD Bima. Jika ada
pasien Covid-19 yang dirujuk ke RSUD,
segera dilacak (tracking) dengan pihak yang kontak erat dengan pasien, untuk diisolasi,
mencegah penyebarannya.
BPBD juga
diminta segera menindak lanjuti instruksi Bupati terkait percepatan penanganan
Covi-19 di Kabupaten Bima.
"Ada
tiga fase peningkatan cakupan vaksinasi yaitu, fase pemerintah daerah, fase kecamatan dan fase masyarakat,’’
terangnya.
Penanganan
di tingkat desa perlu ditingkatkan. Menginstruksikan kepala desa bekerjasama
dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa mengaktifkan kembali Pos isolasi terpadu
desa.
"DPMD segera
berkoordinasi dengan pemerintah desa terkait penggunaan dana desa untuk penanganan Covid-19. Mengecek vaksin
dosis 1, dosis 2 dan dosis lanjutan,’’
arahnya.
Dinas dan instansi
hingga tingkat desa untuk meningkatkan cakupan vaksinasi ASN dosis 1, 2maupun
dosis lanjutan (booster). Dengan mengoptimalkan kembali fungsi desa binaan OPD.
Demikian
pula pada Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora), segera
melaporkan jika muncul kasus positif Covid di sekolah. Siswi harus terus dipantau sehubungan dengan
adanya pasien anak yang dirawat.
"Kepala
sekolah dan koordinator wilayah agar mengarahkan guru, mendorong peningkatan
sosialisasi bersama dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya. Ini penting mengingat
cakupan vaksin anak di Bima masih rendah," tandasnya. (red)