Tekan Warga Jadi PMI, 2022 Pemkab Bima Buka 1.000 Lapangan Kerja - Bima News

Senin, 13 Desember 2021

Tekan Warga Jadi PMI, 2022 Pemkab Bima Buka 1.000 Lapangan Kerja

PMI
Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Kabupaten  Bima diberikan pembinaan oleh pegawai Disnakertrans sebelum di kirim ke negara tujuan beberapa waktu lalu.

BimaNews.id, BIMA-Sebagian besar PMI asal Bima di luar negeri bekerja di sektor non formal. Seperti asisten rumah tangga dan pengasuh Lanjut Usia (Lansia). Dua bidang kerja tersebut sesuai dengan kompetensi yang dimiliki PMI.

"Sebenarnya miris, jauh-jauh cari nafkah tapi bekerja sebagai asisten rumah tangga. Mau gimana lagi, itu lah kondisi PMI kita sekarang," jelas Kepala Disnakertrans Kabupaten Bima, Fatahullah SPd beberapa hari lalu.

Sebagian besar PMI tersebut ditempatkan di beberapa negara. Seperti, Hongkong, Singapura, Taiwan, Arab Saudi hingga Malaisya.

"Kalau di negara Polandia ada juga yang jadi asisten rumah tangga, tapi gak banyak," bebernya.

Kebanyakan PMI di Polandia, sebut Fatahullah, bekerja disektor formal seperti karyawan perusahaan. Baik di  bidang pelayaran hingga industri.

"Mereka yang bekerja di perusahaan yang resmi begitu, memiliki kompetensi. Makanya perlu butuh kompetensi kalau mau kerja di luar negeri," akunya.

Untuk meminimalisir keberangkatan calon PMI sebagai asisten rumah tangga dan pengasuh Lansia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) akan membuka 1.000 lapangan kerja.

"InsyaAllah kita siapkan 1.000 lapangan kerja untuk masyarakat di tahun 2022," janjinya.

Pekerjaan tersebut, bukan sebagai karyawan BUMN atau BUMD. Tapi akan diberikan sarana usaha. Beberapa diantaranya, peralatan  perbengkelan, processing, servis handphone dan servis elektronik.

"Nanti kita akan berikan pelatihan dan pendampingan, untuk mendapatkan sertifikat kompetensi. Jadi kita nanti tidak hanya berikan alat, lalu di lepas begitu," jelasnya.

Jangan sampai fasilitas yang diberikan tidak digunakan atau dijual ke orang lain. Makanya dianggap perlu untuk didampingi, hingga mereka bisa menghasilkan omset dari usaha yang tekuni.

"InsyaAllah kami optimis cara itu dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Jadi, tidak harus ke luar negeri," pungkasnya. (jul)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda