BMKG Sosialisasi Dampak Fenomena La Nina, Ganggu Aktivitas Penerbangan di Bima - Bima News

Selasa, 16 November 2021

BMKG Sosialisasi Dampak Fenomena La Nina, Ganggu Aktivitas Penerbangan di Bima

BMKG
BMKG Bima menggelar sosialisasi layanan informasi cuaca meteorologi pernerbangan dan publik dengan mengundang Bandara Sultan Salahuddin Bima di Aula Sabar Subur Kecamatan Palibelo, Senin (15/11).

BimaNews.id, BIMA-BMKG Bima menggelar sosialisasi terkait kewaspadaan fenomena La Nina di Aula Sabar Subur Kecamatan Palibelo, Senin (15/11). Kegiatan itu juga dirangkaikan Penandatanganan MoU dengan AirNav Indonesia Cabang Bima dalam pelayananan Informasi cuaca penerbangan.

Kepala BMKG Bima, Satria Topan Primadi, S.Si mengatakan, fenomena La Nina sudah berlangsung sejak Oktober lalu. Fenomena alam ini diprediksi akan terus bekembang sampai Maret 2022.  Sehingga mengakibatkan aktivitas penerbangan di Bandar Udara Bima terganggu.

“Dengan MoU ini diharapakan BMKG dan Airnav bisa sepaham soal kondisi cuaca. Teutama mengenai jarak pandang,” kata Topan, usai kegiatan.

MoU BMKG dengan AirNav secara regulasi memang harus dilakukan. Mengingat MoU tahun lalu sudah berkahir September lalu, jadi harus diperpanjang. Hanya saja, pada MoU kali ini ada penambahan beberapa poin. Salah satunya, mengenai visibility chart atau jarak pandang.

Jarak pandang kata Topan, sudah dituangkan pada MoU sebelumnya. Namun seiring berjalannya waktu ada perbedaan penyampaian visibilty chart antara BMKG dengan AirNav.

Jarak pandang ini menurut dia, aman ketika musim kemarau. Tetapi saat musim hujan, sangat tergantung pada kondisi cuaca. Jika terjadi hujan, bisa jadi jarak pandang rendah dan mempengaruhi proses take off landing pesawat.

“Fenomena La Nina juga berdampak pada jarak pandang pilot saat take off maupun landing. Sehingga kami harus memberikan infomasi yang akurat demi keselamatan penumpang,” ujar pria asal Medan ini.

Sosialisiasi ini digelar dua hari. Berakhir Selasa (16/11). Hari pertama, membahas tentang cuaca meteorologi pernerbangan dengan melibatkan AirNav dan bandara, SAR Bima dan Polsek KP3 Bandara.

Sementara sosialisasi hari terakhir temanya, pengaruh La Nina terhadap intensitas hujan khususnya wilayah Bima-Dompu.

Dua daerah saat ini masih pada masa transisi dari musim kemarau  ke musim hujan. Namun hujan yang terjadi sudah cukup signifikan, sehingga perlu diwaspadai.

“Apabila sudah mengalami musim hujan nanti, bisa jadi intensitas hujan lebih tinggi dari saat ini,” ungkapnya.

Selain itu, puncak musim hujan di prediksi terjadi pada bulan Januari dan Februari 2022. Saat ini intensitas hujan cukup tinggi, sehingga sangat diperlukan kewaspadaan dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi kemunginan potensi bencana.

“Kegiatan ini dihadari stakeholder kebancanaan seperti BPBD kabupaten dan Kota Bima, Pos SAR Bima, Diskominfo Kabupaten Bima serta beberapa kepala desa,” pungkasnya. (jw)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda