Belum Setahun, Pondasi Penahan Bendungan Timu Ambrol Diterjang Banjir - Bima News

Selasa, 23 November 2021

Belum Setahun, Pondasi Penahan Bendungan Timu Ambrol Diterjang Banjir

Ambrol
Pondasi penahan bendungan di Desa Timu yang dibangun dengan anggaran Rp 3,4 miliar ambrol. Padahal pondasi itu baru diresmikan April lalu. 


BimaNews.id, BIMA-Beberapa bulan setelah diserahterima, pondasi penahan bendungan di Desa Timu, Kecamatan Bolo, ambrok. Beton penahan yang dibangun selebar bendungan itu bergeser dari posisi awal beberapa meter akibat diseret banjir.

Radiallah, pemuda Desa Timu menyayangkan proyek yang telah menghabiskan anggaran hingga Rp 3,4 miliar itu rusak. Padahal debit air sungai belum terlalu besar, karena baru masuk musim hujan.

“Pondasi penahan bendungan itu diresmikan sekitar April lalu,” sebut Radiallah, Senin (22/11).

Bangunan pondasi ini kata dia, ambruk ketika hujan deras, Sabtu lalu (20/11). Diduga penyebabnya, karena konstruksi bangunan tidak sesuai RAB.

Dikhawatir,  jika tidak segera diperbaiki, bendungan bisa ikut jebol. Karena sudah tidak ada pondasi penahan arus. Apalagi  selama beberapa bulan ke depan terjadi cuaca ekstrem dampak dari fenomena La Nina.

"Itu yang kita khawatirkan. Kalau sudah jebol, kita yang rugi," sesalnya.

Bendungan ini kata dia, merupakan sumber irigasi untuk lahan persawahan di sejumlah desa. Seperti Desa Timu, Bontokape, Rasa Nggaro dan beberapa desa di sekitarnya.

"Kami minta rekanan yang mengerjakan proyek ini bertanggung jawab," harap alumni Unismuh Makassar ini.

Persoalan itu kata dia, sudah dilaporkan kepada rekanan  pelaksana proyek. Katanya, mereka siap memperbaiki pondasi bendungan yang ambrol tersebut.

"Janjinya akan diperbaiki. Tapi setelah musim hujan, sekitar April atau Mei 2022," sebutnya.

Warga desa setempat, Lapu mengaku kecewa dengan pengerjaan proyek miliaran rupiah tersebut. Baru beberapa bulan selesai, sudah rusak.

"Anggaran yang banyak itu sudah diapakan," tanyanya

Melihat kondisi bangunan saat ini,  ia menduga anggaran sudah banyak masuk kantong pribadi. Sehingga tidak memperhatikan kualitas pengerjaan.

"Kalau kualitasnya bagus, tidak mungkin cepat jebol begini," sesalnya. (jul)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda