Bacok Tiga Bersaudara Hingga Tembak Polisi, Sukardin Tewas Dihakimi Warga - Bima News

Rabu, 06 Oktober 2021

Bacok Tiga Bersaudara Hingga Tembak Polisi, Sukardin Tewas Dihakimi Warga

Jenazah
Anggota kepolisian saat mengevakuasi jenazah Sukardin, yang meninggal karena dihakimi warga di halaman RSUD Sondosia, Rabu (6/10).

BimaNews.id, BIMA-Sukardin M. Said, 45 tahun warga RT 07 RW 03 Desa Sondosia, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima tewas dihakimi massa di halaman RSUD Sondosia. Kejadiannya  sekitar pukul 11.30 Wita, Rabu (6/10).

Informasi yang dihimpun Radar Tambora, pelaku tewas dihakimi  warga, karena membacok tiga orang bersaudara yang merupakan tetangganya.

Ketiga bersaudara itu adalah, Nursuhada, 20 tahun dengan luka bacok bagian tangan kanan. Mulyadin, 16 tahun dengan luka di tangan kanan dan leher. Kemudian, Yeni alias Ante, 12 tahun.

Satu dari tiga buah hati pasangan suami istri Umar dan Rosdianah yang bernama Yeni alias Ante, meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Ante meninggal dengan luka bacok di leher dan tangan kanan. Dua saudaranya, dilarikan ke RSUD Sondosia karena luka cukup serius.

Dari pengakuan beberapa warga di TKP, Sukardin diduga mengalami gangguan jiwa. Saat kejadian, tiga bersaudara itu sedang  duduk di rumah sambil nonton TV. Tiba-tiba datang pelaku membawa parang, kemudian mengamuk. Pelaku lantas membacok korban Ante.

Nursuhada dan Mulyadin yang melihat kejadian itu, berusaha menyelamatkan adiknya. Sialnya, mereka juga dibacok oleh pelaku. Sehingga keduanya mengalami luka serius.

Usai membacok tiga bersaudara tersebut, Sukardin melarikan diri kea rah RSUD Sondosia menenteng parang. Diduga, pelaku ingin membunuh dua korban yang sedang dirawat di rumah sakit setempat.

Begitu pelaku sampai di rumah sakit, dihadang  sejumlah anggota Polsek Bolo yang dipimpin Bripka Suhendra. Setelah dilakukan pendekatan, pelaku akhirnya berhasil diamankan.

Saat melintas di jalan depan RSU Sondosia, ada warga yang melempar pelaku yang saat itu dipeluk Bripka Suhendra dengan batu dan kayu. Kondisi itu membuat  pelaku berontak, hingga merampas senjata api jenis Revolver milik Bripka Suhendra.

Dengan senjata tersebut pelaku menembak Bripka Suhendra,  mengenai lengan kanan hingga terjatuh. Anggota polisi lain melepaskan tembakan peringatan, agar pelaku menyerahkan diri.

Pelaku yang sudah kalap saat itu  terus menembak, hingga peluru habis. Selanjutnya, Sukardin melarikan diri ke halaman rumah sakit setempat.

Saat itulah  pelaku Sukardin  dilumpuhkan, hingga terkapar di halaman rumah sakit setempat. Ratusan warga yang geram  dengan ulah pelaku kemudian menghakiminya. Pelaku dilempat dengan batu dan kayu, hingga meninggal dunia.

Kepala Desa (Kades) Sondosia, Jauhari Irfani membenarkan peristiwa tersebut. Sukardin kata dia, sebelumnya membacok tiga warga yang merupakan tetangganya.

"Saya mengetahui informasi ini setelah mendapatkan laporan dari aparatur lain. Saat itu saya sedang di kantor," katanya di temui  lokasi kejadian tewasnya pelaku.

Mendengar informasi tersebut, ia langsung bergegas ke rumah korban. Untuk memastikan informasi dan melihat langsung kondisi para korban.

 "Saat itu, saya menyaksikan langsung satu korban meninggal dunia," ujarnya.

Ditanya motif dari kejadian tersebut, ia mengaku tidak tahu secara pasti."Yang jelas hari ini, telah terjadi pembacokan terhadap tiga orang oleh pelaku Sukardin," tandasnya.

Jenazah pelaku pembacokan dievakuasi aparat kepolisian sekitar pukul 13.10 Wita.

Informasi lain diperoleh, pelaku Sukardin baru pulang sebagai TKI dari Malaysia. Pelaku kabarnya, pernah terlibat kasus pembunuhan hingga dipenjara 20 tahun di Malaysia.

Pasca keluar penjara, pelaku balik ke kampungnya di Desa Sondosia sekitar tiga bulan lalu.  (red)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda