Kelola PDAM, Pemkab Akan Gandeng Pemkot, Jadikan Aset Bersama - Bima News

Rabu, 08 September 2021

Kelola PDAM, Pemkab Akan Gandeng Pemkot, Jadikan Aset Bersama

PDAM
Ilustrasi Google
 

BimaNews.id, BIMA-Sengkarut pengelolaan PDAM di Kabupaten Bima, mulai menemukan titik terang. Perusahaan air minum daerah ini, akan menjadi  PDAM Regional.Pengelolaannya dilakukan bersama dengan Pemerintah Kota Bima.

Hal ini disampaikan Kabag Ekonomi Setda Kabupaten Bima, Irfan DJ. SH kepada sejumlah wartawan, Selasa (7/9). Saat ini kata dia, Pemkab Bima telah melayangkan permohonan kerjasama pengelolaan PDAM.  

Kerjasama yang akan dijalin nanti, pengelolaan PDAM tidak hanya oleh Pemkab Bima, tapi juga Pemkot Bima. Termasuk, penyertaan modal dalam bentuk sharing anggaran. Sehingga, PDAM tidak hanya menjadi aset Pemkab Bima tapi juga aset Kota Bima.

“Jadi akan dikelola bersama. Surat pengajuan kerjasama sudah diajukan ke Pemkot Bima,” kata Irfan.

Pembentukan PDAM Regional ini bukan sebatas wacana. Tapi, sudah ada kesepakatan bersama yang akan ditindaklanjuti dengan pembuatan Memory of Understanding (MoU) antar dua kepala daerah.

Diharapkan, dengan pengelolaan bersama ini bisa menjadi solusi dari persoalan yang dialami PDAM.

Lalu bagaimana dengan masalah yang sudah ada sebelumnya ? Menurut Irfan, sedang ditangani tim penasehat hukum dari Provinsi NTB dan saat ini sedang dimediasi.

"Kami sudah dipanggil oleh tim. Hasilnya, belum masuk ranah hukum, karena masih dimediasi tim," jelasnya

Menyinggung soal PD Wawo.  Ia mengaku, Pemkab Bima akan menyelamatkan dengan membuat ulang peraturan Daerah (Perda).

"Nanti kita buatkan ulang Perda. Untuk memperbaiki manajemen perusahaan itu," ujarnya.

Termasuk katanya, akan membuka link ekspansi ke daerah lain, agar memperluas pendistribusian. Seperti di Dompu, Sumbawa hingga ke NTT dengan menempelkan label Standar Nasional Indonesia (SNI).

"Karena di daerah setempat belum ada petani garam," katanya.

Untuk sementara waktu sambung dia, presiden perusahaan setempat tetap mendistribusikan garam. Karena garam menurutnya, salah satu kebutuhan utama, khususnya masyarakat Bima.

"Kalau sudah selesai, insya Allah langsung kami eksekusi," tandasnya. (ar)

 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda