Dipicu Asmara, Siswi SMPN di Kota Bima Aniaya Adik Kelas - Bima News

Sabtu, 21 Agustus 2021

Dipicu Asmara, Siswi SMPN di Kota Bima Aniaya Adik Kelas

Penganiayaan
Hasil tangkapan layar dari video siswa SMPN 11 Kota Bima sedang menganiaya rekanya.
 

BimaNews.id, KOTA BIMA- Pelajar SMPN 11 Kota Bima diduga menganiaya adik kelasnya, viral di media sosial. Diduga, pemicunya adalah persoalan asmara.

Dalam video yang berdurasi sekitar dua menit tersebut, terlihat tiga siswi mengenakan seragam olahraga SMPN 11 Kota Bima. Sementara satu orang mengenakan seragam sekolah.

Satu diantara mereka terlihat memukul, hingga menendang rekannya yang mengenakan seragam sekolah tersebut. Meski dilerai kedua temannya, pelaku terus melancarkan aksi dan menjambak rambut korban, hingga jatuh tersungkur ke tanah. Sedangkan korban, tidak memberikan perlawanan sedikit pun. Hanya terlihat menangis.

Tidak diketahui kapan dan di mana kasus penganiayaan itu berlangsung. Namun,  kuat dugaan penyebabnya karena persoalan asmara.

Ini diketahui, ketika pelaku memukul korban menyebut berulangkali kalimat menyebut nama seorang laki-laki.

"Kami satu laki-laki, kamu yang karang cerita, " ujar salah seorang siswi tersebut sembari melontarkan cacian.

Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun bernama , Prinnces Prince dan langsung dibagikan secara berantai oleh warganet, hingga ribuan kali.

Dalam kolom komentar, tidak hanya berbau kocak. Warganet juga berkomentar mendesak Dinas Pendidikan dan Kebudayan (Disdikbud), untuk memberikan pembinaan terhadap siswa tersebut.

Sementara Kepala SMPN 11 Kota Bima, Saadiyah, tidak berhasil dikonfirmasi setelah berulang kali dihubungi via ponsel. Ketika didatangi ke sekolah pun, kepala sekolahini masih rapat dengan KPAI dan Puspa.

Secara terpisah, kakak kandung korban, Nurfadillah kepada media membenarkan kejadian yang menimpa adiknya, Junur Ain. Ia menyesalkan pihak sekolah, karena tidak menginformasikan pada keluarga korban ketika pertamakali  kasus tersebut terjadi.

"Kejadiannya hari Rabu, katanya sudah didamaikan oleh sekolah. Tapi yang kami sesalkan mereka tidak infokan ke kami pas kejadian," sesalnya.

Nurfadilaah baru mengetahui kejadian tersebut, pada Sabtu malam setelah viral di media sosial. Kini, kasus penganiayaan yang dialami adiknya tersebut sudah dilaporkan ke pihak kepolisian.

"Laporannya tetap berlanjut, biar pelaku jera. Agar tidak melakukan hal yang sama lagi," tegas perempuan asal Kelurahan Matakando ini.

Meski begitu, motif dibalik kejadian tersebut, Nurfadillah belum mengetahui pasti. Namun informasi yang diperoleh, karena adiknya, Junur Ain ngomongin kakak kelas. Sehingga berujung adiknya mendapat penganiayaan dari pelaku. (jul)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda