Wisudawan Ditantang Berwirausaha, Jangan Berpikir Jadi Honorer - Bima News

Rabu, 16 Juni 2021

Wisudawan Ditantang Berwirausaha, Jangan Berpikir Jadi Honorer

Wisuda
Prosesi wisuda 174 mahasiswa STKIP Yapis Dompu di gedung Samakai  Dompu
 

BimaNews.id, DOMPU-Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yapis Dompu kembali mencetak 174 sarjana. Wisuda angkatan ke VII yang dihelat dalam Rapat Senat Terbuka itu digelar di Gedung Samakai Dompu, Senin (14/6).

Prosesi pengukuhan para sarjana tersebut berlangsung sukses dengan mematuhi protokol Covid-19. Tarian tradisional daerah "Tari Muna" yang ditampilkan group tari mahasiswa setempat mengisi acara tersebut.

Hadir saat itu, Bupati Dompu diwakili Asisten Umum Setda Dompu Drs H Gaziamansyusi MAP, Ketua Yapis, Pimpinan PTS se Bima Dompu, Kepala KCD Dikbud Dompu. Kegiatan juga diikuti secara virtual Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII Bali Nusra, Prof I Nengah Dasi Astawa MSi.

Kepala LLDikti Wilayah VIII Bali-Nusra Prof Dr I Nengah Dasi Astawa MSi melalui aplikasi zoom menyampaikan selamat pada para wisudawan. Dia berharap, gelar sarjana yang disandang saat ini bisa bermanfaat bagi diri dan orang banyak.

Menjadi sarjana kata dia, bukan sebatas keberhasilan menyelesaikan studi di bangku kuliah. Tapi, seorang sarjana memiliki tanggungjawab moral yang besar.

"Sarjana adalah panutan. Sikap dan tutur kata harus dijaga, baik di lingkungan masyarakat maupun di media sosial," ingatnya.

Di era digitalisasi saat ini, Astawa mendorong wisudawan berwirausaha. Buang angan-angan untuk melamar menjadi honorer.

"Pola pikir untuk menjadi honorer harus dibuang jauh-jauh. Mulailah membuat terobosan dengan berwirausaha. Walaupun usaha kecil-kecilan. Karena secara tidak langsung, kalian sudah membuka lapangan kerja bagi orang lain," harapnya.

Lapangan kerja di Dompu saat ini terbuka lebar. Mulai di sektor pertanian hingga usaha kecil dan menengah. Termasuk membuka les privat bagi anak-anak,  sebagai peluang kerja yang menjanjikan.

"Wisudawan harusnya malu kalau menganggur," tandasnya.

Memulai usaha tidak perlu dengan modal besar, karena yang dibutuhkan adalah tekad dan kemauan. Sebab, hidup itu harus punya prinsip.

"Yang suka tantangan itu merupakan ciri orang sukses," sebutnya.

Hal senada sampaikan Asisten Umum Setda Dompu,  Drs H Gaziamansyuri MAP saat memberikan sambutan. Dia berharap, gelar sarjana yang disandang bisa bermanfaat bagi banyak orang.

"Jadilah sarjana yang bisa membanggakan orang tua. Lebih-lebih berguna bagi daerah," imbuhnya.

Menjadi Sarjana itu  kata dia, tidak mudah. Tanggungjawab moralnya besar. Selain dituntut berfikir kritis, sarjana didorong untuk berinovasi, berkarya dengan menciptakan lapangan pekerjaan.

"Sarjana harus mampu melahirkan ide-ide cemerlang dalam mengembangkan segala potensi di daerah. Pemda Dompu juga mengharapkan kerjasama STKIP Yapis mensukseskan program Jarapasaka yang gagas Akj-Syah," harapnya.

Sementara Ketua STKIP Yapis Dompu Dr Dodo Kurniawan SE ME mengatakan, 174 wisudawan tersebar pada enam Program Studi (Prodi. Masing-masing 24 Prodi BSI, 8 dari Prodi Sejarah, 19 dari Bahasa Inggris 19, 77 PGSD, 22 dari Teknologi Informasi dan 24 dari Prodi PJKR.

"Seluruh civitas akademika STKIP Yapis Dompu menyampaikan selamat pada para wisudawan. Teruslah berinovasi dan berkarya dalam menghadapi tantangan ekonomi di era globalisasi saat ini," harapnya.

Sejak didirikan, STKIP Yapis Dompu terus menunjukkan eksistensinya di dunia pendidikan. Terbukti, hingga Wisuda angkatan ke VII, STKIP Yapis berhasil mencetak lebih dari seribu sarjana yang siap bekerja.

STKIP Yapis, terus berkomitmen meningkatkan lulusan dengan kompetensi terbaik setiap tahun. Lulusan yang memiliki sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, baik di lingkungan masyarakat maupun lingkungan kerja.

"Alhamdulillah, dari tahun ke tahun jumlah mahasiswa mengalami peningkatan. Kita juga memberikan beasiswa kuliah gratis pada mahasiswa tidak mampu dan berprestasi," tuturnya.

Selain itu, STKIP Yapis kini terus berbenah, siap bersaing dengan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di nasional.  Beberapa sarana penunjang seperti perkuliahan seperti kolam renang, lapangan futsal berstandar nasional, kini sedang dibangun. Bahkan kampus di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Dompu berencana membangun gedung lantai tiga.

Kualitas dosen di kampus yang berdiri di Desa Soriskolo Kecamatan Dompu itu, juga tidak diragukan lagi. Dari puluhan dosen, tiga diantaranya bergelar doktor.

"Sekarang, kampus juga sudah menyiapkan dua dosen mengambil gelar doktor," pungkasnya. (jw)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda