Petani Keluhkan Selisih Harga Jagung di Gudang dan Tingkat Petani Terpaut Jauh - Bima News

Minggu, 27 Juni 2021

Petani Keluhkan Selisih Harga Jagung di Gudang dan Tingkat Petani Terpaut Jauh

Jemur Jagung
Sejumlah petani jagung asal Desa Oo, Kecamatan Donggo menjemur jagung di lapangan Desa Mpili, kecamatan setempat, minggu (27/6)

BimaNews.id, BIMA-Sempat anjlok pada harga Rp 4.000 per kilogram, kini harga Jagung kembali naik pada angka Rp 5.300 per kilogram. Namun, harga itu untuk gudang. 

Faijin, petani Desa Oo Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, harga Jagung di gudang sudah kembali naik dengan angka yang cukup tinggi. Tapi ditingkat petani, harga  masih Rp 4.850 per kilogram. Itu pun dibeli tengkulak atau istilah lokal, Palele.

"Tadi Palele minta Jagung saya Rp 4.850 per kilogram. Saya belum mau lepas, karena saya dengar harga di gudang Rp 5.350 per kilogram," beber Faijin, Minggu (27/6) sore.

Karena perbedaan harga yang cukup jauh, ia memilih bertahan tidak mau menjual sebelum ada yang menawar minimal Rp 5.000 per kilogram.

"Kalau tidak, kita bawa sendiri ke gudang," ujar Faijin.

Seharusnya kata dia, harga gudang bisa setara dengan diitngkat petani. Harapannya, ada pengawalan dari pemerintah. Baik pemerintah desa, hingga pemerintah daerah.

Paling tidak kata dia,  harga ditingkat petani tidak terlalu jauh dengan harga gudang.

"Kalau harga tingkat petani  bisa dikendalikan pemerintah, tengkulak tidak akan sewenang-wenang mematok harga,’’ tandasnya.

Sementara itu, pihak PT Santosa Utama Lestari Unit Madapangga belum bisa dikonfirmasi soal kenaikan harga jagung di gudang. Berkali-kali ditelpon media ini via seluler tidak diangkat. (ar)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda