Kekeliruan Pola Asuh Antara Orang Tua dan Masyarakat Zaman Now - Bima News

Senin, 19 April 2021

Kekeliruan Pola Asuh Antara Orang Tua dan Masyarakat Zaman Now

Rini Susanti

Oleh: Rini susanti

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Fakukultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.

 

Pola asuh anak dimana proses yang berkelanjutan secara terus menerus untuk mendukung perkembangan fisik, emosional, sosial financial, dan intelektual anak. Proses itu dilakukan sejak bayi hingga dewasa. Orang tua dan lingkungannya merupakan pengalamman pertama anak untuk mendapatkan banyak hal.

 Pola asuh juga berpengaruh pada bagaimana lingkungan menanamkan cara pengasuhan yang benar pada anak, karena pola pengasuhan yang efektif  akan berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak.

Berbicara mengenai pola asuh, banyak orang tua keliru dalam mengasuh anak.  Menggunakan kekerasan, memukul, mencela, mengatai anak-anak dengan kalimat yang buruk, kondisi seperti itu msih terjadi dilingkungan masyarakat yang belum faham dengan cara mengasuh anak yang benar.

Masih sering ditemukan, seorang ibu memukul dan mengumpat lantaran anak sering minta uang jajan, atau anaknya mandi sungai, tidak makan dan lain-lain. Kesalahan sepele yang dilakukan membuat orang tua sampai mengeluarkan kalimat umpatan bahkan memukul. Kendati orang tua beralasan itu sebagai bentuk kasih sayang terhadap anak. Apapun alasannya, jelas itu merupakan kekeliruan terhadap pola pengasuhan zaman now.  

Pola asuh anak yang benar adalah pola asuh yang positif seperti membangun komunikasi yang efektif. Ada beberapa yang harus diketahui oleh orang tua melalui berkomunikasi yang efektif dan positif untuk mengedukasi anak. Misalnya menghindari kata tidak atau jangan, atau mengatakan kepada anak kamu malas, kamu anak nakal. Terutama  pada anak yang usianya masih di bawah sembilan tahun. Karena anak seusia itu lebih peka terhadap kalimat-kalimat aktif daripada kalimat pasif dan kalimat negative (kata tidak dan jangan).

 Orang tua harus membiasakan memberikan apresiasi, dukungan jika anak melakukan sesuatu yang positif. Tidak mengeluarkan kata-kata yang membuat anak merasa tidak nyaman, dan tidak percaya diri.

Selain orang tua, pola asuh masyarakat negative sangat bepengaruh pada pola pengasuhan positif anak. Pola asuh negative sudah menjadi kebiasakaan dikalangan masyarakat yang minim akan pengetahuan. Hampir 80% Anak-anak sudah terbiasa dengan pola asuh  negative. 

Contoh sederhana, memanggil namanya dengan nada tinggi, menyebut nama anak  dengan kalimat celaan, membandingkan dengan anak yang lain dan lain sebagainya. Perlu diperbaiki pola asuh negative, supaya tidak merusak perkembangan fisik, emosional, sosial financial, dan intelektual anak.

“Orang tua hebat, mampu memberikan pola asuh yang positif bagi anak-anaknya”.     

 

 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda