Anggaran Penanganan Air Bersih Miliaran Rupiah, Warga Kota Bima Masih Alami Kesulitan Air Bersih - Bima News

Rabu, 21 April 2021

Anggaran Penanganan Air Bersih Miliaran Rupiah, Warga Kota Bima Masih Alami Kesulitan Air Bersih

Tadah Hujan
Warga Lingkungan Sarata Kelurahan Paruga Kota Bima menadah air hujan untuk memenuhi kebutuhan air bersih
 

BimaNews.id,KOTA BIMA-Baru memasuki musim kemarau, sebagian besar wilayah Kota Bima sudah dilanda kekeringan. Warga alammi krisis air bersih, karena tidak ada suplay air dari PDAM.

Padahal sokongan anggaran di APBD Kota Bima untuk air bersih ternyata besar. Angkanya miliaran rupiah.

Lalu Tudiansyah, warga Lingkungan Sarata, Kelurahan Paruga, Kecamatan Rasanae Barat sekarang mengandalkan air hujan yang dia tadah saat musim hujan lalu.

"Air bersih dari mana? Air hujan yang saya tadah, menjadi andalan dan sekarang sudah mau habis, " aku Tudiansyah.

Warga lainnya, Suaeb mengaku harus membeli air untuk memenuhi kebutuhan minum dan memasak. Satu galon air yang dibelinya, hanya bisa digunakan untuk dua hari. Itu pun, penggunaannya sudah sangat irit.

Padahal setiap hari, BPBD Kota Bima terus mendapatkan permintaan air bersih dari warga Kota Bima di berbagai wilayah. Kabid Penanggulangan Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Bima, Najamuddin mengatakan,  saat ini pihaknya menggandeng semua pihak untuk bersama-sama membantu kekurangan air bersih saat ini.

Pada Senin (20/4), BPBD  mendroping air bersih dengan  kapasitas 1.000 liter untuk warga  tiga RT di Kelurahan Manggemaci. Ini berdasarkan permintaan warga, karena air PDAM sudah tidak mengalir.

Sebelumnya BPBD telah menyalurkan air bersih di Kelurahan Penanae dan Melayu.

Namun berdasarkan pantauan media ini, permintaan air bersih hampir dari seluruh kelurahan di Kota Bima. Terakhir yang terpantau, warga di Kelurahan Nae pun meminta droping air.

Lalu seperti apa sokongan anggaran yang dialokasikan Pemerintah Kota Bima untuk penanganan air bersih?

 Di APBD tahun 2021, ada beberapa item nomenklatur yang berkaitan dengan air bersih.

Pertama, Belanja Modal Bangunan Waduk Pengembangan Sumber Air yang dialokasikan Rp 3.250.000.000. Kemudian, ada Belanja Modal Bangunan Pengambilan Air Bersih Air Baku sebesar Rp 240 juta. Belanja Modal Bangunan Pengambilan Air Bersih Air Baku kedua senilai Rp 3.730.000.000 dan ketiga masih dengan nomenklatur yang sama tapi dengan angka berbeda yakni sebesar Rp 1.880.000.000.

Sementara itu, dalam APBD Tahun 2020 juga ada anggaran untuk penanganan air bersih totalnya Rp 5 miliar lebih. Angka ini terbagi dalam Belanja Modal Jalan Irigasi dan Jaringan Pengadaan, Jaringan Distribusi sebesar Rp 3.800.000.000. Belanja Modal Jalan Irigasi dan Jaringan Pengadaan Jaringan Air Minum Jaringan Sambungan ke rumah sebesar Rp 1.437.000.000.

Jika dilihat intervensi anggaran, porsi untuk penanganan air bersih di Kota Bima sudah besar. Tapi faktanya, krisis air bersih masih melanda warga Kota Bima. Bahkan semakin meluas, meskipun saat ini belum memasuki puncak musim kemarau.

Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan Pemerintah Kota Bima dengan PDAM pun, kini menjadi tanda tanya warga Kota Bima karena tidak menjadi solusi nyata atas krisis air bersih yang dialami warga.

Besaran anggaran yang telah dikucurkan Pemkot Bima ke PDAM , hingga saat ini belum diketahui nominalnya. (tin)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda